Misteri Pembunuhan Ruang Tertutup Isidore Fink di New York yang Belum Terpecahkan

Misteri Pembunuhan Ruang Tertutup Isidore Fink di New York yang Belum Terpecahkan

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 25 Mei 2023 - 05:43
share

Bagi penggemar kisah detektif Conan,mungkin pernah mendengar istilah pembunuhan di ruang tertutup. Istilah itu awalnya muncul dalam salah satu cerita misteri klasik karya Edgar Allan Poe, yang akhirnya dipakai dalam istilah dalam novel detektif, termasuk dalam kejadian nyata.

Pembunuhan ruang tertutup bisa didefenisikan sebagaikasus pembunuhan di mana korban ditemukan dalam ruangan sementara kunci ruangan ada di dalam ruangan dan tidak ada jalan keluar lainnya. Dari sisi misterinya, muncul pertanyaan bagaimana pelaku meninggalkan ruangan bila situasinya seperti itu.

Nah, meski lebih banyak tergambar dalam cerita fiksi, tapi ternyata ada kasus pembunuhan ruang tertutup di dunia nyata. Salah satunya yang terjadi kepada Isidore Fink, seorang warga etnis Afrika-Amerika di New York yang terjadi akhir 1920-an silam.

Berikut ini adalah beberapa fakta tentang kejadian yang menimpak Isidodre Fink yang dirangkum Indozone dari akun komunitas Detectives ID.

Mengenal Isidore Fink

Kasus Isidore Fink pembunuhan ruang tertutup di New York.
Kasus Isidore Fink pembunuhan ruang tertutup di New York. (INDOZONE/M Fadli).

Mengutip situs Medium , setelah Perang Dunia I, Isidor Fink, seorang imigran Polandia, berimigrasi ke Amerika Serikat untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Setelah bertahun-tahun bekerja keras, Isidor akhirnya memiliki cukup uang untuk mendirikan perusahaannya sendiri.

Dia menyewa lantai pertama sebuah gedung di 123rd Street Timur ?4, New York, untuk mendirikan layanan pencucian miliknya. Sepertinya kehidupan sedang membaik bagi imigran Polandia ini, tetapi takdir campur tangan, dan namanya menjadi terkenal karena suatu alasan yang sangat tragis.

Kronologi kejadian

Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)
Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)

Kejadiannya terjadi pada 9 Maret 1929 silam, di tempat usaha laundry milik Fink yang terletak di kawasan Fifth Avenue Apartment, New York. Pada pukul 10:15 pagi tanggal 9 Maret 1929, Isidor kembali ke tempat tinggalnya (yang terhubung dengan tempat pencuciannya) dan mengunci pintunya seperti biasa.

Sekitar pukul 10:30 pagi, tetangganya, Nyonya Locklin Smith, mendengar teriakan singkat dan suara orang-orang bergumul tetapi tidak ada suara tembakan. Dia segera menghubungi pihak berwenang.

Antara waktu terdengarnya teriakan dan kedatangan petugas polisi pertama di apartemen tersebut, hanya sedikit waktu yang berlalu.

Pintu terkunci dari dalam dan lubang kecil seukuran anak kecil

Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)
Ilustrasi kasus Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)

Polisi yang tiba di TKP tidak bisa memasuki ruangan karena sepertinya terkunci dari dalam. Tidak mungkin seseorang dapat keluar dari tempat tersebut tanpa terlebih dahulu mengunci pintu atau jendela interior saat berada di luar.

Karena jendela-jendela tersebut terlalu kecil untuk dilewati oleh orang dewasa, polisi memecahkan salah satunya dan kemudian meminta seorang anak kecil untuk masuk melalui jendela tersebut dan membuka pintu depan.

Dua luka tembakandan kemungkinan peredam

Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)
Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)

Saat pintu terbuka, sang korban ditemukan tewas dengan dua peluru. Mereka menemukan Fink tewas di ruangan belakang, dengan dua lubang tembakan di dada sebelah kiri dan satu tembakan melalui tangan kirinya.

Terdapat luka bakar dan serbuk mesiu akibat tembakan di lengannya tersebut yang membuktikan bahwa korban ditembak dari jarak dekat dengan menempelkan moncong pistol di bagian yang ingin ditembakkan.

Bila mendengarketerangan saksi, tak ada orang satu pun yang mendengar suara tembakan. Hanya suara orang berdebat, tapi tidak ada bunyi letusan. Sehingga diduga, pelaku memakai peredam.

Masalahnya, tak ada satu pistol pun yang ditemukan di TKP.

Tak ada barang berharga yang hilang

Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)
Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)

Sementara semua barang berharganya utuh, termasuk uang di saku dan kasir. Sementara itu jendela besarnya terkunci dan dipaku dari arah dalam.

Saat ditemukan, polisi menemukan bila kompor gasnya masih menyala. Dan di atasnya ada setrika yang dibiarkan panas.

Jendela-jendela milik Isidore Fink dipaku dari dalam. Menurut kesaksian, Isiodre agak paranoid dengan perampokan, sehingga harus memaku jendelanya dari dalam.

Kunci ruangan tanpa serep

Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)
Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)

Kunci ruangan terbilang baru dan hanya satu-satunya tanpa serep yang ditemukan di lubang kunci di pintu yang didobrak polisi. Sementara, tidak ada jalan keluar lainnya, kecual jalan cuma ventilasi kecil yang nggak mungkin dilewati orang dewasa.

Polisi, pada titik ini, putus asa dan menyelidiki kemungkinan adanya pintu tersembunyi di dinding apartemen. Namun tidak ada pintu tersembunyi yang ditemukan.

Seseorang telah berhasil masuk ke apartemen yang terkunci, membunuh Fink, dan kemudian keluar melalui pintu atau jendela non-standar.

Bila bunuh diri, kemana senjatanya - bila pembunuhan, bagaimana pelaku keluar

Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)
Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)

Bila ini kasus bunuh diri, maka seharusnya ditemukan senjata di dalam ruangan tersebut. Sayangnya tidak ditemukan senjata apa pun di dalam ruangan. Berarti senjata itu dibawa seseorang yang menjadikan ada orang yang menembak dan menjadikan kasus ini sebagai pembunuhan.

Namun, bila kasusnya pembunuhan, maka pertanyaannya: bagaimana pelaku keluar dari ruangan itu, sementara kunci ruangan ada di dalam kamar.

Teori para polisi.

Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Istimewa)
Isidore Fink, kasus pembunuhan ruang tertutup. (Youtube)

Polisi membuat dua asumsi atas peristiwa ini. Yang pertama kemungkinan pembunuh keluar melalui jendela kecil di atas pintu, tapi itu segera terbantahkan karena yang bisa keluar masuk dari jendela kecil tersebut hanya manusia seukuran anak kecil.

Kemungkinan kedua adalah pembunuh menembak korban melalui jendela kecil tersebut dari luar. Namun hal ini juga terbantahkan mengingat ada serbuk mesiu dan luka bakar di tangan korban akibat api yang dikeluarkan oleh letusan pistol. Karena kalau ditembak dari arah jendela tersebut seharusnya tidak ada luka bakar dan serbuk mesiu di tubuh korban.

Ada juga yang mengatakan bahwa polisi tidak kompeten dan tidak melakukan penyelidikan yang memadai, atau bahwa mereka telah disuap oleh pembunuh dan pihak yang mendukungnya.

Tanpa motif, tersangka, atau senjata, pembunuhan Fink tetap menjadi salah satu kejahatan paling membingungkan di Kota New York. Kasus ini belum terpecahkan sampai sekarang.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik