Tenka Goken, Five Best Sword Under Heaven

Tenka Goken, Five Best Sword Under Heaven

Gaya Hidup | netralnews.com | Sabtu, 24 September 2022 - 17:21
share

JEMBER, NETRALNEWS.COM - Jepang adalah salah satu negara yang masih menjaga baik pusaka negara mereka, salah satunya adalah katana. Dalam kamus Oxford, katana adalah senjata berupa pedang bermata satu yang digunakan oleh samurai di Jepang.

Sementara itu, samurai adalah seorang anggota kasta militer yang memiliki kekuasaan dalam masyarakat Jepang. Menurut legenda, Amakuni adalah seorang penempa pedang pertama di Jepang.

Pada zaman dahulu, kaisar sangat marah apabila para prajuritnya kembali dengan pedang yang patah. Maka dari itu, Amakuni berdoa kepada Dewa Shinto untuk meminta bantuan. Para Dewa pun mengilhaminya untuk membuat pedang yang sempurna, bermata satu dengan sedikit lengkungan.

Menurut Wikipedia , Tenka Goken adalah sekelompok 5 katana Jepang yang di antaranya adalah 3 harta karun nasional Jepang, 1 pedang kaisar, 1 pedang Buddha.

Tenka Goken mulai popular pada periode Muromachi(1392-1573). Beberapa orang menyebutkan bahwa Ichigo Hitofuri masuk ke dalam Tenka Goken, bukan Onimaru. Secara resmi, para Tenka Goken disebut dengan kombinasi panggilan meibutsu (produk terkenal).

Salah satu katana tertua di Jepang adalah Mikazuki Munechika. Pedang tempaan Sanjo Kokaji Munechika ini lahir dipertengahan zaman Heian (794-1185), berumur sekitar 12-8 abad.

Nama Mikazukiyang berarti bulan sabit berasal dari pola berbentuk bulan sabit yang terbentuk pada bilah pedang ini. Sementara Munechika berasal dari nama penempa katana ini.

Panjang bilah Mikazuki adalah 80cm, sehingga ia disebut katana jenis Tachi. Nama Mikazuki Munechika mulai melonjak tinggi pada periode Muromachi(1392-1573) karena ia menjadi pedang tercantik diantara kumpulan Tenka Goken lainnya.

Mikazuki adalah tachi favorit milik Ashikaga Yoshiteru, shogun ke-1 dari klan Ashikaga. Ashikaga Yoshiteru dikatakan menggunakan Mikazuki dalam perang terakhirnya.

Mikazuki sendiri pernah dimiliki oleh Nene Kodaiin, istri Toyotomi Hideyoshi. Pada saat itu, Toyotomi Hideyoshi memiliki pedang bernama Ichigo Hitofuri. Beberapa orang pun mengasumsikan bahwa Mikazuki Munechika menikah dengan Ichigo Hitofuri.

Selanjutnya, Mikazuki dimiliki oleh Tokugawa Hidetada, shogun kedua dari dinasti Tokugawa.

Sekarang Mikazuki disimpan di Tokyo National Museum, dan telah dipamerkan pada 12 Mei-20 Juli pada tahun 2015, serta 19 Juli-15 Oktober pada tahun 2017.

Dojigiri Yasutsuna, atau biasa dipanggil Dojigiri adalah salah satu anggota Tenka Goken. Katana tempaan Hokinokuni Yasutsuna ini termasuk ke dalam salah satu harta nasional milik Jepang.

Ia lahir di pertengahan zaman Heian seperti Mikazuki Munechika, dengan panjang bilah sekitar 80 cm dan kelengkungan 2,7 cm.

Legenda mengatakan asal mula nama Dojigiri bermula saat samurai bernama Minomoto no Yorimitsu menebas monster bernama Shuten-Doji.

Sementara Giri(Kiri) dapat berarti menebas. Pedang in juga sempat digunakan oleh Toyotomi Hideyoshi dan Tokugaa Ieyasu.

Terkadang orang-orang menyebut Dojigiri sebagai Yakazuna of all sword dikarenakan kesempurnaan yang ia miliki. Sekarang Dojigiri Yasutsuna disimpan di Tokyo National Museum.

Pedang tempaan Awataguchi Sakon-no-Shogen Kunitsuna merupakan pedang milik kekaisaran di Jepang. Nama bilah pedang ini adalah Onimaru Kunitsuna.

Ia lahir sekitar abad ke-13. Panjang bilahnya diperkirakan sepanjang 85.2 cm dengan kelengkungan sebesar 3 cm.

Menurut legenda, Hojo Tokiyori(bupati Kamakura) selalu tidak tidur nyenyak setiap malam karena selalu diganggu oleh Oni (iblis).

Kemudian datanglah seorang lelaki tua di dalam mimpinya yang mengaku bahwa ia adalah sukma dari Onimaru Kunitsuna. Lelaki tua itu mengatakan bahwa ia dapat menyingkirkan iblis itu asalkan bilah Onimaru dibersihkan.

Setelah terbangun, Tokiyori pun membersihkan bilah Onimaru. Secara ajaib, pedang itu jatuh dari raknya dan memotong kaki anglo yang terlihat seperti iblis di kamarnya. Semenjak itu Tokiyori tidak dihantui lagi oleh iblis di mimpinya.

Oodenta Mitsuyo merupakan pedang tempaan Miike Denta Mitsuyo. Pedang Tachi ini sepanjang 66.1 cm dengan kelengkungan sebesar 2,7 cm.

Oodenta juga termasuk ke dalam salah satu harta nasional Jepang. Oodenta masuk ke dalam klan Maeda, bersama Maeda Toushirou, Aizen Kunitoshi, Hirano Toushirou.

Oodenta disebut-sebut memiliki kekuatan spiritual yang begitu besar, bahkan hewan-hewan pun takut mendekati bilah tersebut hingga disebut sebagai Pedang yang tidak akan dihinggapi oleh gagak.

Namun, Oodenta disebut juga sebagai pedang pembawa kesembuhan. Konon, meletakkan Oodenta di sebelah tempat tidur putri Toshiie dapat menyembuhkan putri Toshiie.

Karena kekuatan spiritualnya yang terlalu besar, Oodenta pun disegel di gudang dan hanya dikeluarkan setahun sekali dalam rangka peraatan dan pembersihan bilah pedang.

Juzumaru Tsunetsugu adalah pedang tachi dengan panjang bilah 81,08 cm. Juzumaru sendiri merupakan pedang tempaan Aoe Tsunetsugu.

Arti nama Juzumaru adalah Rosario, ini mengacu pada legenda Nichiren yang menghiasi gagang pedang Juzumaru dengan Juzu(rosario Buddha) untuk membersihkan roh jahat.

Bagi Nichiren, tanpa rosario tersebut, bilah Juzumaru hanyalah simbol Menghancurkan Ketidakadilan dan menegakkan kebenaran(Hajakensho no Tsurugi).

Pada Oktober 1920, pedang itu ditemukan oleh Sugihara Shozo. Ia menemukan Juzumaru di antara barang-barang yang ingin dilelang.

Karena ia takut Juzumaru meninggalkan Jepang, ia pun mendapatkan Juzumaru di pelelangan tersebut dan mengabarkannya ke koran.

Setahun kemudian, Juzumaru resmi ditetapkan menjadi harta karun nasional. Sugihara berusaha mengembalikkan pedang itu ke kuil Kuon-ji, namun gagal karena kuil Kon-ji tak mampu membelinya dari Sugihara.

Setelah negosiasi yang panjang, akhirnya Juzumaru ditetapkan di kuil Honko-ji hingga kini.


Topik Menarik