Kepo Nggak Sih? Ini Lho Bapak Pendiri Sekolah Minggu Pertama di Dunia!

Kepo Nggak Sih? Ini Lho Bapak Pendiri Sekolah Minggu Pertama di Dunia!

Gaya Hidup | netralnews.com | Rabu, 3 Agustus 2022 - 10:51
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Apakah kamu pernah mendengar kata Sekolah Minggu? Ya, istilah ini begitu familiar di kalangan orang-orang kristiani. Biasanya baik Kristen Protestan maupun Katolik, kerap menghantarkan anak-anaknya pergi ke Sekolah Minggu saat akhir pekan.

Lantas, siapa sebenarnya yang menciptakan Sekolah Minggu? Kalau ada, siapakah sosoknya?

Profil Singkat

Perkenalkan, dia adalah seorang dermawan Inggris yang bernama Robert Raikes. Dia lahir di Gloucester pada 14 September 1736, dari pasangan Mary Drew dan seorang penerbit surat kabar Inggris.

Sepuluh hari setelah dilahirkan, dia kemudian dibaptis di Gereja St Mary de Crypt di Gloucester pada 24 September 1736. Di usia 31 tahun, dia menikah dengan seorang wanita bernama Anne Trigge dan dikaruniai 10 anak, 3 lelaki dan 7 perempuan.

Pendidikan dan Karir

Sebagai pendiri Sekolah Minggu, dimanakah Robert Raikes bersekolah? Rupanya dia mengenyam pendidikan dasar di sekolah milik gereja, dimana dia dibaptiskan. Di usia 14 tahun, dia kemudian melanjutkan pendidikan di sekolah Katedral Gloucester dengan kurikulum yang klasik.

Para murid, termasuk Robert Raikes dituntut menguasai beberapa bahasa. Diantaranya bahasa Yunani, Latin dan Prancis.

Selain itu, agenda sekolah begitu ketat. Bayangkan saja, di jam 6 pagi para murid harus mengawali hari dengan ibadah, mendengarkan mazmur, doa, renungan dan menyanyi pujian. Semua itu dilakukan Robert Raikes dan semua teman-teman sekolahnya setiap hari.

Lulus dari sekolah itu dan usianya masih amat muda, Robert Raikes justru tidak tertarik melanjutkan pendidikan lagi. Dia malah menggeluti pekerjaan sang ayah di bidang percetakan, sehingga dia mewariskan perusahan milik ayahnya yang bernama Gloucester Journal pada 1757, di usia yang masih 21 tahun.

Bagaimana Awal Mula Ada Sekolah Minggu?

Pada abad ke-18, negaranya yakni Inggris sedang dilanda oleh krisis ekonomi akibat revolusi industri. Di masa itu, ada banyak anak-anak yang menjadi tenaga kerja pabrik dan buruh kasar. Mereka bekerja dari Senin sampai dengan Sabtu dan libur di hari Minggu, serta kebanyakan mengisi waktu libur dengan konsumsi minuman keras dari hasil kerja keras mereka.

Melihat situasi memprihatinkan anak-anak di masa itu, Robert Raikes kemudian membuka sekolah minggu. Sekolah minggu pertama kali dilakukan di dapur milik Mederith di Kota Scooty Alley, sekitar Juli 1780.

Saat sekolah minggu, buku pelajaran terbaik yang dirasa bisa dipakai Robert Raikes adalah Alkitab. Dia kemudian mengajarkan anak-anak membaca, menulis dan soal sopan santun di akhir pekan sampai berjalan sekitar dua tahun lamanya.

Sekolah minggu gebrakkan Robert Raikes kemudian mendapatkan ruang di hati masyarakat dan sekolah di sekitar Gloucester sehingga mulai melebarkan sayapnya. Aksi sekolah minggu juga dipublikasikan di media seperti majalah pada 1784.

Seiring berjalannya waktu, ada sosok pendiri Gereja Methodis bernama John Wesley. Sosok ini juga yang membantu kehadiran sekolah minggu, untuk kemudian diterima oleh gereja lain.

Mula-mula aksi Sekolah Minggu diselenggarakan di Gereja Methodis, kemudian disusul gereja Kristen Protestan yang lain. Berkembang pesat, Sekolah Minggu di Inggris pada tahun 1831 bahkan telah mengajar 25 persen dari populasi negara.

Kini Sekolah Minggu juga masih diterapkan di gereja-gereja Kristen Protestan dan gereja Katolik. Sekolah Minggu diikuti oleh anak-anak dan mengajarkan ajaran Kristiani dengan cara dan bahasa yang dikemas menarik serta mudah dipahami anak-anak.

Topik Menarik