Mengenal Tradisi Mappadendang Suku Bugis, Pesta Panen Penolak Bala
SETIAP daerah di Indonesia punya ragam budaya dengan ciri khas dengan sejarahnya masing-masing, salah satunya tradisi Mappadendang suku Bugis di Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Pesta adat mensyukuri panen ini sudah berjalan turun-temurun di kalangan masyarakat terutama di wilayah Bone.
Dikutip dari Etnis.id , Mappadendang adalah kegiatan mengolah padi menjadi beras dengan cara ditumbuk menggunakan alu (semacam tongkat besar yang terbuat dari bambu) di atas lesung. Tentu saja hal ini dilakukan jauh sebelum adanya mesin giling padi modern.
Selain di Bone, ritual Mappadendang juga kerap dilakukan masyarakat Pinrang dan Sidrap pascapanen padi. Hal yang berbeda terjadi di Desa Allamungeng Patue, Kabupaten Bone pada Juli 2020 lalu.
Mappadendang sendiri merupakan suatu pesta yang diadakan dalam rangka besar-besaran. Tradisi ini umumnya dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Suku Bugis kepada Sang Pencipta atas rezeki berupa hasil panen yang dianugerahkan kepada mereka.
Namun, menurut keterangan tetua kampung dan tokoh masyarakat di Desa Allamungeng Patue, ritual Mappadendang ini dilaksanakan sebagai tanggapan atas tafsiran mimpi dari salah seorang warga pendatang yang kini menetap di desa tersebut.
Diceritakan, tradisi Mappadendang terakhir kali diselenggarakan kurang lebih 20 tahun lalu. Kemudian, seorang tetua kampung yang dikenal memiliki kekuatan spiritual berjuluk sanro (dukun) mendengar ada seorang warga desa yang mimpi didatangi oleh sosok tidak dikenal, di mana mimpi tersebut juga dialami oleh sang sanro.
Warga desa tersebut menceritakan isi mimpinya di hadapan para tetua kampung, pemuka adat dan masyarakat desa, bahwa apa yang ia alami ini seperti bukan mimpi. Pasalnya, ia mendengar ada suara yang memanggil namanya saat berada di ruang makan keluarga.
Kemudian, ia keluar dan diajak menunggangi seekor kuda oleh sosok yang tidak dikenal. Saat berada di atas kuda, sosok itu mengutarakan keinginannya untuk melihat sebuah perayaan, yang tidak dilakukan di desa dalam kurun waktu yang cukup lama.