Penjelasan Erick Thohir soal Oplosan dan Blending BBM di Pertamina

Penjelasan Erick Thohir soal Oplosan dan Blending BBM di Pertamina

Ekonomi | okezone | Minggu, 2 Maret 2025 - 23:05
share

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa kasus dugaan pencampuran bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi Pertamax masih dalam tahap penyelidikan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Oleh karena itu, dugaan praktik tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.

Erick menyebut bahwa dirinya telah melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk membahas isu pencampuran bahan bakar dengan RON 90 yang diduga diubah menjadi RON 92.

Kasus Dugaan Oplosan BBM Masih Diselidiki Karena penyelidikan masih berlangsung, Erick menegaskan bahwa ia belum bisa membenarkan adanya praktik ilegal tersebut.

“Saya sudah lihat bagaimana kemarin saya dan Pak Jaksa Agung, silakan Pak Jaksa Agung ditanya, saya rapat jam 11 malam, mengenai isu apakah ini blending oplosan, kita tidak mau berargumentasi,” ujar Erick, dikutip Minggu (2/3/2025).

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa apabila praktik oplosan tersebut memang terjadi di titik tertentu, Kejagung sedang menggali informasi lebih lanjut terkait hal itu.

“Tetapi kalau itu ada oplosan di titik tertentu, ya kita, tadi sudah dilakukan penyelidikan dari Kejaksaan sedang menggali itu,” paparnya.

Oplosan dan Blending Adalah Dua Hal Berbeda
Erick juga menegaskan bahwa oplosan dan blending BBM adalah dua hal yang berbeda. Ia menjelaskan bahwa praktik blending dalam industri perminyakan memang umum dilakukan untuk menghasilkan bahan bakar dengan spesifikasi tertentu.

Secara definisi, blending adalah proses pencampuran dua atau lebih jenis BBM dengan karakteristik berbeda untuk memperoleh kualitas yang diinginkan.

“Apakah blending? Nah blending ini beda lagi. Karena ada yang namanya blending-blending di industri perminyakan yang selama ini sudah terjadi. Nah ini mesti dilihat dari kategori yang berbeda,” jelasnya.

 

Meski demikian, Erick mengaku tidak mengetahui apakah hasil pencampuran tersebut lebih baik atau tidak karena ia bukan ahli di bidang tersebut.

“Nah apakah campurannya lebih bagus? Saya nggak tahu, saya bukan ahli. Tapi saya rasa dengan era keterbukaan ini, interaksi yang terjadi sangat positif karena ini market yang free,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga ekosistem bisnis pom bensin di Indonesia, mengingat mayoritas SPBU bukan milik Pertamina, melainkan UMKM dan pihak swasta.

“Sama, pom bensin itu juga kita harus jaga. Kenapa? Tidak semua pom bensin milik Pertamina, mayoritas pom bensin itu milik UMKM, swasta, nah itu kita harus jaga juga,” pungkasnya.

Baca selengkapnya: Erick Thohir-Jaksa Agung Bahas Blending dan Oplosan BBM Sampai Tengah Malam

Topik Menarik