BUMN Siap Untung Rp327 Triliun per Tahun Usai Dikelola Danantara

BUMN Siap Untung Rp327 Triliun per Tahun Usai Dikelola Danantara

Ekonomi | okezone | Jum'at, 28 Februari 2025 - 04:27
share

JAKARTA - Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Dony Oskaria mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa meraup untung hingga ratusan triliun rupiah per tahun, jika dikelola oleh Danantara.

Dalam pelaksanaanya, Danantara membentuk dua perusahaan induk, yakni Holding Investasi dan Holding Operasional.  Holding Investasi bertugas mengelola dividen dan memberdayakan aset BUMN. Selain itu terdapat sederet tugas lain yang bakal ditetapkan Menteri BUMN dan Danantara. Sedangkan Holding Operasional bertugas mengawasi kegiatan operasional BUMN dan kegiatan usaha lainnya.

1. Penjelasan COO Danantara

Dony menjelaskan masing-masing induk perusahaan punya Key Performance Indicator (KPI), sehingga dalam mengelola BUMN tetap mengoptimalkan kinerja dan memberikan return yang maksimal. 

Termasuk, pengelola investasi yang dapat menghasilkan dividen yang jauh lebih besar lagi.  Menurut dia, bila BUMN dikelola dengan baik maka keuntungan yang diperoleh bisa mencapai Rp327 triliun per tahun.

“Jika BUMN dikelola dengan baik, maka keuntungan yang dihasilkan, seperti Rp327 triliun per tahun, dapat disetorkan dalam bentuk dividen ke investment company,” ujar Dony, Jakarta, Jumat (28/2/2025).

 

2. Setoran Dividen

Sebagai ilustrasi, lanjut Dony, jika dividen yang disetorkan mencapai Rp200 triliun, maka dana ini dapat dikelola untuk menghasilkan kapasitas investasi yang jauh lebih besar, sebagaimana konsep repayment capacity dalam dunia perbankan.

Dengan model ini, risiko investasi tidak berhubungan langsung dengan BUMN. Semua dana investasi ditempatkan dalam sovereign wealth fund, yaitu Danantara. 

Sebagai ilustrasi, jika dividen yang disetorkan mencapai Rp200 triliun, maka dana ini dapat dikelola untuk menghasilkan kapasitas investasi yang jauh lebih besar, sebagaimana konsep repayment capacity dalam dunia perbankan.

“Dengan adanya pemisahan pengelolaan ini, kapasitas ekonomi Indonesia meningkat pesat. Jika sebelumnya investasi hilirisasi sangat bergantung pada investor asing, kini Indonesia dapat mengambil peran lebih besar,” katanya.

Topik Menarik