Menhub Luncurkan Buku Biografi, Luhut Kenang Momen Bersama Rampungkan Kereta Cepat hingga FIR
JAKARTA, iNews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meluncurkan buku biografi berjudul "BKS: Dari Underdog Jadi Menteri". Peluncuran itu dilakukan di Jakarta, pada Selasa (8/10/2024) kemarin.
Buku biografi tersebut ditulis wartawan senior Ninok Leksono tersebut berisi dokumentasi perjalanan Budi mulai dari saat masih berada di kota kelahirannya Palembang, menjadi mahasiswa jurusan Arsitektur di Universitas Gadjah Mada, hingga meraih karier di korporasi dan pemerintahan.
Budi berharap, buku ini dapat membuka jendela dan menginspirasi pembaca terkait tantangan membangun transportasi, konektivitas, serta visi untuk menjawabnya.
“Saya harap pengalaman yang kami tulis ini bermanfaat bagi generasi penerus guna membangun dunia transportasi Indonesia,” ujar dia dikutip iNews.id, Rabu (9/10/2024).
Budi mengatakan, sebelumnya sudah ada beberapa pihak telah menawarkan pembuatan buku. Namun, ia belum menerima tawarannitu karena merasa tidak pantas memiliki buku biografi sendiri, hingga istri dan anaknya terus mendorongnya.
“Saya belum 'sreg'. Bukan apa-apa. Saya merasa perjalanan hidup saya belum cukup berwarna untuk ditulis. Begitu pula apa yang sudah saya kerjakan sebagai Menteri Perhubungan. Adalah istri saya Endang Sri Hariatie yang akrab dipanggil Tutut, yang kemudian memotivasi untuk menuliskan kisah perjalanan hidup saya, juga untuk menjadi pembelajaran bagi anak kami, Bambina Ayudia,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir menjadi pembicara kunci mengatakan, dirinya memiliki banyak kenangan dengan Budi. Mulai dari menyelesaikan kereta cepat, Flight Information Region (FIR) Indonesia dan Singapura, serta tol laut.
“Jalannya panjang sekali, saya kira berhasil. Bagaimana kita menyelesaikan kereta cepat yang orang-orang pesimis, tapi dengan kerja tim yang bagus dengan Pak BKS kita selesaikan. Juga mengenai FIR Indonesia-Singapura yang kita selesaikan dalam satu setengah tahun. Keberanian pengambilan keputusan yang harus tuntas,” ujar Luhut.
Diversifikasi Pangan untuk Masa Depan: Indonesia Tak Perlu Bergantung pada Beras dan Terigu
Adapun Ninok Leksono mengatakan, buku setebal 296 halaman ini menuturkan kiprah dan rahasia keberhasilan karier Budi yang ditulis berdasarkan penuturan 43 narasumber, serta berhasil diselesaikan dalam kurun waktu satu setengah bulan.
“Dari semua cerita narasumber, saya kristalkan menjadi begini. Di judul ini ada kontradiksi, karena Pak BKS selalu menjadi direktur keuangan, lalu oleh bos diangkat menjadi direktur utama. Underdog itu cara Pak BKS untuk merendah,” kata Ninok.