L’Oréal dan UNESCO Dukung Kontribusi Peneliti Perempuan Indonesia

L’Oréal dan UNESCO Dukung Kontribusi Peneliti Perempuan Indonesia

Ekonomi | tangsel.inews.id | Selasa, 12 November 2024 - 16:40
share

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Program LOral-UNESCO For Women in Science (FWIS) kembali diadakan di Jakarta pada Senin (11/11/2024), dengan tujuan mendukung kontribusi perempuan peneliti Indonesia. Dalam program ini, empat peneliti perempuan berhasil meraih pendanaan riset masing-masing senilai Rp100 juta. Mereka adalah Della Rahmawati (Dosen Universitas Swiss German), Rachma Wikandari (Dosen Universitas Gadjah Mada), Prasanti Widyasih Sarli (Dosen Institut Teknologi Bandung), dan Deliana Dahnum (Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kimia, Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Keempat peneliti ini menghadirkan solusi inovatif yang berfokus pada ketahanan pangan, energi berkelanjutan, dan ketangguhan bencana, ujar Junaid Murtaza, Presiden Direktur LOral Indonesia di Jakarta.

Ia menambahkan, program ini konsisten memberikan penghargaan kepada peneliti perempuan dengan dukungan pendanaan tahunan mencapai Rp400 juta. Hingga saat ini, lebih dari 75 perempuan peneliti di Indonesia telah menerima bantuan dari program FWIS selama lebih dari 20 tahun, menciptakan efek bola salju.

Alumni FWIS telah menghasilkan lebih dari 2.500 publikasi ilmiah dan melibatkan lebih dari 1.400 peneliti, di mana 65 persen di antaranya adalah perempuan, sehingga menginspirasi ribuan peneliti muda, jelasnya.

Sementara itu, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodidjah, menyebutkan masih ada tantangan bagi perempuan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk akses terhadap fasilitas riset dan pendanaan, serta hambatan sosial dalam menjalankan peran ganda sebagai ilmuwan dan anggota keluarga.

Selama lebih dari dua dekade, program ini menyediakan wadah bagi perempuan untuk berkarya, berbagi inspirasi, dan mengembangkan karier di bidang sains. Program ini tidak hanya membantu peneliti perempuan di Indonesia, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk bersaing di panggung internasional, ungkap Itje.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Sri Suning Kusumawardani, menambahkan bahwa pembangunan berkelanjutan memerlukan kontribusi dari semua sektor, termasuk hasil riset para peneliti perempuan.

Karya peneliti perempuan ini tidak hanya mencerminkan kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga berperan penting dalam menghadapi tantangan bangsa dan mendukung agenda pembangunan nasional, katanya.

Topik Menarik