Menhub Ungkap Ada Fenomena Bandara Kosong di RI, Ini Penyebabnya!

Menhub Ungkap Ada Fenomena Bandara Kosong di RI, Ini Penyebabnya!

Ekonomi | inews | Selasa, 1 Oktober 2024 - 19:15
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui hingga saat ini ia masih menemukan fenomena Bandara Kosong. Bandara tersebut sudah rampung dibangun, namun belum melayani penerbangan.

Budi menjelaskan, sejak tahun 2014 lalu terdapat instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan konektivitas udara. Maka dari itu, sejak 2014 hingga 2024, setidaknya telah terbangun 27 bandara baru, dan 64 proyek rehabilitasi bandara.

"Kita membangun Bandara sejak tahun 2014, pak Presiden mencanangkan pembangunan bandara di tempat-tempat yang membutuhkan," ujar Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Meski begitu, pertumbuhan jumlah bandara baru ini tidak selaras dengan penambahan maskapai yang beroperasi di Tanah Air. Hal ini utamanya dirasakan setelah pandemi Covid-19, yang mana jumlah maskapai menurun drastis.

Menurutnya, sebelum pandemi atau tahun 2020 jumlah pesawat di Indonesia berjumlah 700. Akan tetapi pascapandemi jumlah peswat terbang hanya tersisa 300 peswat, dan tahun ini hanya sebanyak 420 pesawat.

Salah satu penyebab menurunnya jumlah peswat di Indonesia itu dikarenakan situasi pascapandemi juga. Seperti konflik geopolitik yang memanas, hingga menyeret melemahnya daya beli masyarakat global.

Di mana saja fenomena bandara kosong? Simak di halaman selanjutnya>>>

"Memang populasi pesawat itu menurun drastis, karena pabrikan besar tidak terlalu sehat. Kedua, sparepart atau pabriknya colabs saat covid, bahkan sebagian sparepart itu dari Ukraina," tutur dia.

Budi menjelaskan. ketersediaan atau kelangkaan sparepart ini mempertaruhkan aspek keselamatan. Sehingga banyak pesawat yang akhirnya tidak dioperasikan.

Sedangkan dari sisi daya beli masyarakat, Menhub mengakui bahwa pascapandemi mengalami pelemahan. Padahal penerbangan tertentu kadang harus memenuhi paling tidak 70 persen keterisian penumpang jika terkena tarif batas atas, baru bisa membayar avtur.

"Kemuidan harus jujur juga, daya beli masyarakat itu turun, katakanlah tujuan tertentu, itu harus dipenuhi 70 persen, dengan tarif harus batas atas, kalau tidak avtur tidak bisa dibayar," ucap Budi.

Salah satu contoh yang sering disebutkan sebagai Bandara kosong adalah Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Meskipun dibangun dengan kapasitas besar dan fasilitas modern, bandara ini terlihat sangat sepi sejak diresmikan pada tahun 2018.

Bandara lain yang juga menghadapi tantangan serupa adalah Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, dan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar.

Topik Menarik