Pemerintah Targetkan Kesepakatan Bisnis pada Indonesia-Africa Forum 2024 Capai 3,5 Miliar Dolar AS

Pemerintah Targetkan Kesepakatan Bisnis pada Indonesia-Africa Forum 2024 Capai 3,5 Miliar Dolar AS

Ekonomi | inews | Senin, 2 September 2024 - 07:07
share

NUSA DUA, iNews.id - Pemerintah menggelar High Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum 2024 di Nusa Dua, Bali, pada 1-3 September 2024. Acara HLF MSP dihadiri sekitar 1.275 peserta dari 26 negara.

Selain menggerakkan perekonomian di Bali, HLF MSP 2024 ini diprediksi mencatatkan kesepakatan bisnis yang nilainya mencapai 3,5 miliar dolar AS.

Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bogat Widyatmoko menuturkan, forum ini juga akan memberikan manfaat ekonomi bagi Bali sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama internasional yang lebih luas.

"Kami ingin mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam forum ini agar hasil dari Rancangan Undang-Undang (RUU) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (HLF) 2024 dapat memberikan dampak jangka panjang bagi pembangunan dan kesejahteraan bersama," kata Bogat di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Minggu (1/9/2024).

Bogat menambahkan, gelaran HLF MSP dan IAF 2024 diprediksi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Bali, khususnya di sektor akomodasi, makanan dan minuman, pariwisata, dan perdagangan.

Menurutnya, kegiatan ini juga bisa meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Acara ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Bali, baik secara mikro maupun makro," tuturnya.

Bogat mengatakan, potensi cuan untuk perekonomian Bali ini dipengaruhi dari meningkatnya jumlah wisatawan di Bali. Beberapa sektor yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Bali di antaranya kuliner, penginapan hingga transportasi.

Meningkatnya jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara selama penyelenggaraan HLF MSP 2024 akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan permintaan akomodasi, makanan dan minuman, jasa transportasi, dan destinasi wisata," ucapnya.

Topik Menarik