Kimia Farma Tunda IPO Unit Bisnis Apotek, Ini Alasannya

Kimia Farma Tunda IPO Unit Bisnis Apotek, Ini Alasannya

Ekonomi | inews | Senin, 3 Juni 2024 - 17:43
share

JAKARTA, iNews.id - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyampaikan akan menunda rencana membawa anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya dikabarkan KAEF tengah mempersiapkan rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) anak usahanya tersebut.

Direktur Utama Kimia Farma, David Utama menuturkan, penundaan rencana tersebut berkaitan dengan adanya pelanggaran integritas penyediaan data laporan keuangan yang terjadi di anak usaha, yaitu KFA pada periode tahun 2021-2022. 

Seiring dengan Kementerian BUMN dan PT Bio Farma (Persero) yang merupakan Holding BUMN Farmasi, KAEF berjalan bersama pemegang saham untuk menjalankan ‘bersih-bersih’ di KFA. 

“Dengan kondisi yang kami hadapi ini, fokusnya bukan IPO, tapi membenahi fundamental,” ucap David dalam Media Briefing di Jakarta dikutip, Senin (3/6/2024).

David menambahkan, saat ini manajemen KAEF tengah menelusuri lebih lanjut atas dugaan tersebut melalui audit investigasi yang dilakukan oleh pihak independen. Adanya faktor-faktor di atas mengakibatkan kerugian KAEF secara konsolidasi pada 2023 mencapai Rp1,82 triliun.

“Jadi menurut saya, ide IPO akan kami pertimbangkan sampai benar-benar siap,” tuturnya.

Perseroan saat ini sedang melakukan pembenahan dalam rangka peningkatan kinerja KFA. Ke depannya akan dilakukan langkah-langkah perbaikan kualitas persediaan dan manajemen arus kas di anak usahanya tersebut.

David optimistis upaya pembenahan internal ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja dan fundamental bisnis perseroan pada tahun yang akan datang. 

“Kami menyadari tantangan yang kami hadapi, kami melihat pembenahan yang dijalankan merupakan upaya untuk melakukan perbaikan dan pertumbuhan. Kami optimistis melalui bersih-bersih di tahun 2023 akan memberikan fundamental yang baik untuk kinerja Kimia Farma ke depan,” ucapnya.

Lebih lanjut, KAEF menjalankan tiga fase strategi pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan yakni operational excellence untuk meraih profitabilitas, penguatan finansial untuk membuka potensi emas yang dimiliki KAEF, dan menjadi ekosistem healthcare Indonesia melalui strategi digital. 

Topik Menarik