7 Juta Bidang Tanah Gagal Terdaftar hingga Akhir Era Jokowi, Kenapa?

7 Juta Bidang Tanah Gagal Terdaftar hingga Akhir Era Jokowi, Kenapa?

Ekonomi | inews | Kamis, 30 Mei 2024 - 06:03
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperkirakan sebanyak 7 juta bidang tanah gagal untuk didaftarkan. Angka itu dihitung hingga akhir masa kerja Presiden Joko Widodo.

Menurut AHY, hingga akhir 2024 kemungkinan baru 120 juta bidang tanah yang sudah terdaftar. Alhasil masih tersisa 7 juta bidang tanah lagi yang belum sempat terdaftarkan.

"Target kita sampai dengan akhir 2024, 120 juta bidang tanah. Jadi sisa bidang tanah yang ditetapkan untuk tahun 2024 ini sebetulnya tujuh juta bidang tanah lagi. Dan itu setara dengan kurang lebih jumlah bidang tanah negara Belanda. InsyaAllah bisa kita capai dengan sebaik-baiknya," ujar AHY dalam keterangan resminya, Rabu (29/5/2024).

AHY juga menyampaikan bahwa pada proses pendaftaran tanah, pemetaan bidang tanah secara lengkap saja tidak cukup. Tetapi harus melampaui target.

Untuk pendaftaran tanah sampai dengan akhir 2024 ditargetkan hingga 120 juta bidang tanah. Saat ini, sebanyak 113 juta bidang sudah terdaftar dan 2,2 juta bidang di antaranya berhasil didaftarkan hanya dalam masa 100 hari kerja Menteri AHY.

Kepala BPN ini mengingatkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam pendaftaran tanah antara Indonesia dengan negara lain, khususnya Belanda, terutama tantangan dan kompleksitasnya.

"Indonesia negara yang besar, dan kita negara kepulauan terbesar di dunia. Jadi kompleksitasnya bukan hanya dari sisi dimensi, size-ya, tapi juga dari bentuk geografisnya. Yang tidak selalu mudah untuk dipetakan, diukur dan untuk didaftarkan," kata AHY.

Topik Menarik