Bahlil ungkap Hilirisasi Nikel Berefek Domino Buka Lapangan Pekerjaan hingga Naikkan Pendapatan Negara
MALANG, iNews.id - Menteri investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan hilirisasi nikel berefek domino, mulai dari membuka lapangan pekerjaan hingga menaikkan pendapatan negara.
Bahlil mengatakan, nilai hilirisasi nikel menunjukkan peningkatan signifikan setelah pemerintah memberlakukan larangan ekspor nikel pada tahun 2022. Sebelumnya pada periode 2017-2018, nilai hilirisasi industri nikel hanya sebesar 3,3 miliar dolar AS.
Di akhir 2022, total nilai hilirisasi nikel kita sudah melebihi 30 miliar dolar AS, atau sekitar Rp500 triliun lebih, dari awalnya cuma Rp45 triliun (tahun 2017-2018), kata Bahlil, seusai memberikan materi pada PKKMABA Universitas Brawijaya (UB) Malang, pada Senin (14/8/2023).
Menurut dia, hilirisasi nikel juga membuat terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat, hingga mampu memberikan peningkatan ekonomi terhadap daerah-daerah penghasil nikel.
Bahlil mengakui, larangan ekspor bijih nikel dan mengubahnya ke hilirisasi nikel menguntungkan Indonesia, baik terhadap perputaran ekonomi maupun peningkatan pendapatan negara.
Jelas Indonesia sangat diuntungkan. Sebelumnya, saya tidak mengatakan rugi ya, tapi pendapatan tidak maksimal, ujar Bahlil.
Sebagai informasi, nilai ekspor produk nikel hasil hilirisisasi telah mencapai 33,81 miliar dolar AS atau sekitar Rp504,2 triliun (kurs Rp14.915 per USD) pada 2022. Angka tersebut lebih besar 745 persen dari nilai ekspor pada 2017, ketika Indonesia hanya mengekspor bahan mentah berupa bijih nikel.
Hingga April 2023, realisasi nilai ekspor nikel hasil hilirisasi sudah mencapai 11 miliar dolar atau Rp165 triliun. Diperkirakan akan terus naik hingga akhir tahun ini.