Hybrid Webinar Sukses, PDUI Sulsel dan RS Pelamonia Berharap Bisa Bantu Penurunan Angka Stunting di Makassar

Hybrid Webinar Sukses, PDUI Sulsel dan RS Pelamonia Berharap Bisa Bantu Penurunan Angka Stunting di Makassar

Ekonomi | BuddyKu | Sabtu, 4 Maret 2023 - 18:55
share

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) cabang Sulawesi Selatan bekerja sama dengan RS Tk. II Pelamonia gelar Webinar bebas Stunting.

Webinar ini sendiri bertema, Sinergi Ciptakan Generasi Unggul Bebas Stunting. Yang berlangsung secara hybrid, baik online maupun offline.

Acara ini berlangsung di Aula Abinaya, Rumah Sakit Pelamonia, Sabtu, 4 Maret 2023.

Ketua Panitia kegiatan ini, drg. R.H.Satriyo S.M.Ked.Klin.,Sp.BM, mengaku bersyukur acaranya bisa berjalan dengan lancar.

Tak lupa dirinya mengucapkan terima kasih untuk pihak-pihak yang juga terlibat dalam kegiatan kali ini.

Dirinya bersyukur dengan tinggi minta para peserta. Itu terbukti dengan adanya 167 peserta yang mengikuti kegiatan ini.

Alhamdulillah yah, pada hari ini kita berhasil mengadakan sinegritas bersama untuk menciptakan generasi unggul bebas stunting, kata R.H.Satriyo

Jadi alhamdulillah berkat dukungan dari semua pihak dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua pihak yang terlibat dalam kegiatan kali ini, tambahnya.

Yang sudah mesupport kami pada kegiatan hari ini, sehingga acara ini sukses dan peserta bisa mencapai 167 orang untuk peserta webinar dan untuk undangan sebanyak 150 orang, ungkapnya.

Dirinya pun berharap untuk para peserta yang mengikuti kegiatan ini. Nanti bisa membantu untuk penurunan angka Stunting di Indonesia khususnya Makassar.

Jadi harapan kami selaku panitia, tentu saja dengan acara ini dapat membantu penurunan angka Stunting di Indonesia, jelasnya.

Khusunya balita yang Stunting. Selain itu, ke depannya kami bisa melibatkan semua pihak dan juga memberikan inspirasi bagi semua pihak untuk ikut bersinergi bersama untuk menyelesaikan masalah Stunting di Indonesia khususnya di Makassar, tuturnya.

Sementara itu menurut Dr.dr Krisna Murti, Sp.BS, angka penderita Stunting di Sulawesi Selatan itu cukup tinggi.

Dan beberapa upaya yang dilakukan sebelumya kurang efektif. Makan dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan mampu menekan angka penurunan penderita Stunting.

Sulawesi Selatan itu peringkat 21 dari 37 provinsi jumlah angka penderita stunting. Kemudian dari 21 persen dari Balita yang ada di Sulawesi Selatan menderita Stunting, sangat tinggi, kata Krisna Murti.

Saya melihat yang dilakukan selama ini kurang efektif. Mendata kemudian bansos satu kali setelah itu ditinggal, ujarnya

Saya tidak bilang siapa yang bertanggung jawab atau apa, tapi siapa yang bergerak. Stakeholdernya banyak kalau masalah stunting. Kalau kita angkatan darat perintahnya jelas dan harus turun tangan menangani stunting, tutupnya. (Erfyansyah/Fajar)

Topik Menarik