Masjid Terapung Al-Jabbar Akan Diresmikan Akhir Desember 2022, Ridwan Kamil: InsyaAllah
BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Masjid Raya Al-Jabar akan diresmikan akhir Desember 2022 mendatang. Pasalnya, progres pembangunan masjid yang sempat terhenti itu pada September 2022 lalu sudah mencapai 60 persen progresnya.
Kabar itu disampaikan langsung Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat mengecek progres pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (14/9/2022) silam. Seusai diresmikan, Ridwan berharap masyarakat bisa menggunakan masjid tersebut.
Insya Allah akhir Desember akan kita resmikan. Akhir Desember sudah bisa salat, sekarang udah 60 persen tinggal September, Oktober, November masih ada empat bulan lagi, kata Ridwan Kamil.
Pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan, pembangunan masjid yang dikelilingi danau sehingga menimbulkan kesan mengapung tersebut tengah dikebut di semua lini tanpa mengabaikan kualitas. Maka dari itu, Emil yakin, target peresmian Masjid Al-Jabbar bisa tercapai.
Sudah ditentukan tanggalnya, antara tanggal 29/30/31 Desember 2022. Berarti Insya Allah semuanya sedang dikebut agar bisa dipergunakan, ujarnya.
Orang nomor satu di Jawa Barat ini tak menampik masih ada sejumlah bagian bangunan masjid yang belum selesai. Hal itu, kata Emil, akan menjadi prioritas utama pengerjaan di empat bulan mendatang.
Bagian yang dimaksud, yakni plafon dalam bangunan masjid. Kemudian, dia juga menekankan kepada para pekerja untuk fokus melakukan pengerukan danau yang mengelilingi bagian luar masjid.
Plafon dalam masih belum, lanskap juga sedang proses, saya perintahkan yang kering-kering diganti, yang paling luar biasanya adalah mengeruk danau karena kita ada peninggian, jelas Emil.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Wali Kota Bandung ini juga mengimbau masyarakat agar tidak memancing dan berenang di sekitar Masjid Al-Jabbar mengingat beberapa waktu lalu, sempat terjadi kecelakaan.
Diketahui, pembangunan masjid monumental ini sempat terhenti sekitar 1,5 tahun akibat pandemi COVID-19. Masjid yang berdiri di atas tanah seluas 25,99 hektare itu dibangun dengan konsep terapung di atas Embung Gedebage yang memiliki luas 7,2 hektare.
Embung tersebut bisa menampung air sampai 270.000 meter kubik (m3) yang berfungsi untuk mengendalikan banjir, sumber air, dan konservasi.
Sebelum proyek terhenti akibat pandemi COVID-19, pembangunan Masjid Al-Jabbar telah memasuki tahap ketiga yang meliputi pekerjaan detail eksterior dan interior, seperti taman, air mancur, dan fasilitas untuk difabel.
Kala itu, Kang Emil mengatakan, setiap sudut Masjid Al-Jabbar mesti mempunyai fungsi. Karenanya, dia menginstruksikan tim perencana pembangunan untuk memperhatikan aspek fungsionalitas dalam pembangunan maupun penambahan fasilitas.
Mudah-mudahan di bulan Maret kita sudah bisa mengerjakan (pembangunan tahap ketiga), selesai di bulan Desember, sehingga di awal 2021 sudah bisa diresmikan, kata Emil di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Kamis (23/1/2020) silam.
Emil pun berharap, Masjid Al-Jabbar tidak hanya menjadi bangunan monumental karena masjid tersebut adalah bagian dari komitmen pemimpin kepada dakwah Islam dan kemajuan peradaban masyarakat.
Tinggal tahap selanjutnya adalah ruang pameran tentang sejarah Nabi (Muhammad SAW) ujarnya.
Masjid Al-Jabbar juga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Bandung Timur. Selain ditunjang oleh Stasiun Cimekar, nantinya, Masjid Al Jabbar akan terintegrasi dengan jalur Kereta Cepat Bandung-Jakarta.
Bisa jadi tempat wisata, wisata arsitektur, dan wisata religi, dipakai solat, dipakai Idul Adha, Idul Fitri, dan lain-lain, ucapnya.