Infografis Perbankan China Berpotensi Rugi Rp5.280 Triliun
BEIJING, iNews.id - Bank-bank di China menghadapi potensi kerugian mencapai 356 miliar dolar AS atau setara Rp5.280 triliun dalam skenario terburuk karena jatuhnya pasar properti di negara tersebut.
Adapun krisis properti yang membuat macetnya proyek perumahan di China telah merusak kepercayaan ratusan ribu pembeli rumah. Ini memicu boikot pembayaran hipotek atau KPR di lebih dari 90 kota dan peringatan risiko sistemik yang lebih luas.
Arus Penumpang Wilayah Daop 4 Semarang Meningkat saat Pilkada 2024, Stasiun Tawang Tertinggi
Dalam skenario terburuk, S&P Global Ratings memperkirakan 356 miliar dolar AS atau 6,4 persen kredit perumahan berisiko. Sementara Deutsche Bank memperingatkan setidaknya 7 persen kredit perumahan dalam bahaya. Sejauh ini, bank-bank yang terdaftar telah melaporkan kredit perumahan yang ditangguhkan senilai 2,1 miliar yuan, yang terkena dampak langsung oleh boikot.