Hashim Sebut Qatar dan Abu Dhabi Siap Biayai Pembangunan 7 Juta Rumah di RI

Hashim Sebut Qatar dan Abu Dhabi Siap Biayai Pembangunan 7 Juta Rumah di RI

Ekonomi | inews | Jum'at, 27 Desember 2024 - 13:12
share

JAKARTA, iNews.id - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo menyebut Pemerintah Qatar dan Abu Dhabi siap membiayai pembangunan 7 juta rumah di Indonesia. Dengan bantuan tersebut, target pembangunan 3 juta rumah diharapkan bisa tercapai.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara bakti sosial Kementerian PKP, membagikan bantuan sembako kepada sejumlah warga Rumah Susun (Rusun) yang menjadi tempat relokasi dari penataan kolong jembatan, kolong tol, dan kawasan tidak lainnya di Jakarta, Kamis (26/12/2024).

"Saya dengar sendiri dari Pak Presiden Prabowo bahwa Pemerintah Qatar bersedia untuk membiayai 5 juta unit perumahan. Juga ada dermawan dari Qatar secara pribadi akan bantu 1 juta unit perumahan. Saya juga berkunjung, ke Abu Dhabi dan Pemerintah Abu Dhabi menyatakan akan bantu 1 juta unit perumahan," ujar Hashim dikutip, Jumat (27/12/2024).

Adik kandung Presiden Prabowo Subianto ini optimistis target pembangunan 15 juta rumah sepanjang lima tahun ke depan dapat dicapai dengan tambahan bantuan dari pihak asing. Sehingga, program tersebut tidak hanya di biayai oleh pendanaan dari dalam negeri saja, apalagi APBN.

"Jadi, Qatar dan Abu Dhabi, bersedia untuk membiayai 7 juta unit perumahan," ucapnya.

Selain Qatar dan Uni Emirat Arab, Hashim juga sempat menyebut China siap untuk menjadi penyandang dana mewujudkan program 3 juta rumah. Lebih lanjut, Hashim menjelaskan, sejauh ini skema yang ditawarkan berbentuk investasi langsung. Harapannya dengan adanya bantuan pembiayaan ini bisa mendorong percepatan penyediaan hunian di Indonesia.

"So ada 3 penyandang dana bisa membiayai perumahan, ini inflow investment untuk perumahan, ini bisa jadi stimulus untuk ekonomi," tuturnya.

Menurutnya, program 3 juta rumah akan menjadi katalis positif dalam pembukaan lapangan pekerjaan baru. Sebab berdasarkan data dari asosiasi properti, dalam membangun 1 unit rumah saja setidaknya diperlukan 4-5 tukang atau pekerja.

Sehingga menurutnya, program 3 juta rumah dengan rencana pembangunan 1 juta unit di perkotaan dan 2 juta unit di perdesaan akan membawa dampak yang cukup bagus bagi perekonomian daerah.

"Kawan-kawan dari REI dan Gapensi mengatakan untuk membangun 1 rumah, di desa, atau di mana pun, butuh 4-5 tukang, kita mau bangun 2 juta unit rumah di perdesaan, itu perlu 4-5 juta pekerja baru, ini pekerjaan baru," katanya.

Topik Menarik