Punya Karier Moncer, Ini Penampakan AKBP Malvino Usai Dipecat Polri Karena Kasus Pemerasan DWP

Punya Karier Moncer, Ini Penampakan AKBP Malvino Usai Dipecat Polri Karena Kasus Pemerasan DWP

Terkini | depok.inews.id | Kamis, 2 Januari 2025 - 20:00
share

JAKARTA, iNews Depok.id - Hasil sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP), akhirnya memutuskan mantan Kasubdit 3 Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya AKBP Malvino Edward Yusticia terbukti terlibat pemerasan warga negara (WN) Malaysia, yang menonton gelaran musik Djakarta Warehouse Project (DWP).

Sidang KKEP yang dijalani Malvino sejak Selasa (31/12/2024) pada pukul 11.00 hingga 12.00 WIB, dan kembali dilanjutkan pada Kamis (2/1/2025) sejak pukul 09.00 hingga 16.30 WIB.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkap bahwa, tidak hanya WN Malaysia saja yang jadi korban, melainkan ada juga dari warga Indonesia.

"Adapun wujud perbuatan dalam sidang komisi, terduga pelanggar pada saat menjabat sebagai Kasubdit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya telah mengamankan konser DWP 2024 terdiri dari warga negara asing, maupun warga negara Indonesia yang diduga melakukan penyalahgunaan narkoba," kata Trunoyudo di Gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2025).

"Namun, pada saat pemeriksaan terhadap orang yang diamankan tersebut telah melakukan permintaan uang sebagai imbalan dalam pembebasan atau pelepasannya," sambungnya.

Atas perbuatan itu, Majelis Sidang Etik menjatuhkan sanksi putusan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Malvino.

"Pemberhentian Tidak Dengan hormat atau PTDH sebagai anggota polri. Atas putusan tersebut pelanggar menyatakan banding," ucap mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya.

 

Seperti diketahui, Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Malvino Edward Yusticia, merupakan salah satu dari 34 anggota Polda Metro Jaya yang dicopot dari jabatannya terkait dugaan pemerasan terhadap seorang WN Malaysia di gelaran musik DWP 2024.

Profil AKBP Malvino Edward Yusticia

Nama AKBP Malvino mencuat dan disebut-sebut terlibat dalam perkara tersebut. Pria bernama lengkap AKBP Malvino Edward Yusticia, SH, SIK, MH, MSS, lahir di Medan pada 9 Agustus 1985 dan merupakan lulusan Akpol tahun 2006 sebagai bagian dari Detasemen 38.

Gelar Sarjana Ilmu Kepolisian diperolehnya dari STIK-PTIK pada tahun 2013. Selain itu, ia lulus sebagai Sarjana Hukum dari Unsoed pada 2010, dan Magister Hukum serta Manajemen pada tahun 2012.

Ia kemudian melanjutkan studi Master of Strategic Studies di Victoria University of Wellington, Selandia Baru tahun 2016. Malvino juga mengikuti program pendidikan Sespimmen Polri angkatan ke-61 di Lembang, Bandung, Jawa Barat.

Malvino juga meniti karier pendidikan dalam berbagai pelatihan internasional, seperti pelatihan Crime Scene Investigation Program di International Law Enforcement Academy di Thailand Bangkok, pelatihan detektif di Western Australia Police Academy dan sejumlah pelatihan lainnya.

Tidak hanya itu ia juga memiliki prestasi yang mentereng. AKBP Malvino Edward adalah salah satu polisi Indonesia yang berhasil lulus dari akademi Federal Bureau of Investigation (FBI) bersama 253 polisi lainnya ketika menjabat sebagai Kepala Unit Kejahatan Terorganisir Subdit Kejahatan Antar Wilayah, Bareskrim Polri.

 

Prestasi kariernya juga cukup mumpuni, Malvino Edward pada tahun 2017, memperoleh kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) dari AKP ke Kompol setelah berhasil mengungkap kasus narkoba jenis sabu seberat satu ton jaringan Cina-Taiwan.

Pada April 2021, ia bersama timnya berhasil mengungkap penyelundupan sabu seberat 1,2 ton di Aceh.

Malvino juga berhasil menangani kasus kejahatan penipuan oleh sindikat China-Taiwan dengan kerugian korban mencapai ratusan miliar rupiah.

Malvino juga tercatat pernah membongkar kasus narkoba jenis sabu seberat 800 kilogram di Banten yang melibatkan jaringan internasional.

Bahkan sebelum kasus ini bergulir, Malvino dikabarkan akan mendapatkan promosi jabatan sebagai salah satu kapolres di wilayah Jawa Timur.

Topik Menarik