Waspada Warga Pesisir! Banjir Rob Diprediksi Landa Pantura pada 29 Maret

Waspada Warga Pesisir! Banjir Rob Diprediksi Landa Pantura pada 29 Maret

Terkini | demak.inews.id | Minggu, 23 Maret 2025 - 14:04
share

SEMARANG, iNEWSDEMAK.ID – Warga pesisir utara Jawa Tengah dan para pemudik yang melintas di jalur Pantura diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Pantura berpotensi mengalami banjir rob pada 29 Maret 2025.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa meskipun curah hujan di Jawa Tengah mulai menurun, masih ada kemungkinan terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem dalam durasi singkat. Kondisi ini dapat memicu banjir rob di sejumlah wilayah pesisir utara Jawa Tengah.

"Kami terus memantau perkembangan cuaca dan akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai potensi cuaca ekstrem dalam 2-3 hari sebelum kejadian," ujar Dwikorita dalam audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, di Semarang pada Minggu, 23 Maret 2025.

Dwikorita mengungkapkan bahwa hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di beberapa daerah Jawa Tengah pada 23-27 Maret 2025. Sementara itu, banjir rob yang berpotensi terjadi di Pantura pada 29 Maret 2025 diperkirakan disebabkan oleh kombinasi faktor cuaca dan pasang air laut.

"Kami mengimbau masyarakat untuk terus memonitor perkembangan informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG. Aplikasi ini menyediakan informasi terkait kondisi cuaca di jalur mudik serta di setiap desa," jelasnya.

 

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi guna menghadapi potensi banjir rob di wilayah pesisir. Selain menyiagakan personel gabungan di lapangan, pemerintah juga akan memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang berada di daerah rawan.

"Jawa Tengah adalah daerah tujuan sekaligus lintasan utama pemudik. Oleh karena itu, kami akan meningkatkan kesiagaan dan menginformasikan kepada masyarakat serta pemudik mengenai potensi bencana yang dapat terjadi," kata Luthfi.

Ia juga menjelaskan bahwa meskipun hujan lebat diprediksi terjadi pada 26-28 Maret 2025, saat ini operasi modifikasi cuaca masih belum diperlukan. Namun, jika kondisi cuaca terus memburuk hingga mengganggu aktivitas masyarakat saat Lebaran, langkah tersebut akan dipertimbangkan.

"Untuk saat ini belum diperlukan. Kondisi cuaca mulai melandai, kecuali jika hujan terus-menerus dan berpotensi mengganggu perayaan Lebaran, baru akan kami lakukan modifikasi cuaca. Insyaallah tidak ada," ucapnya.

Selain memberikan informasi cuaca secara berkala, pemerintah juga telah menyiapkan upaya mitigasi dampak banjir rob. Tim gabungan dari tingkat provinsi hingga desa telah disiagakan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.

"Kami telah membentuk desa tanggap bencana. Setiap desa sudah memiliki Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan bahkan fasilitas bagi penyandang disabilitas juga telah disiapkan. Model ini telah menjadi contoh bagi provinsi lain," jelas Luthfi.

Dengan adanya potensi banjir rob ini, warga pesisir dan pemudik yang melintas di jalur Pantura diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan serta selalu memantau informasi terkini guna menghindari dampak buruk dari kondisi cuaca ekstrem.

Topik Menarik