SBM ITB Pamerkan 44 Penelitian pada PRIMA ITB 2024
BANDUNG, iNewsCimahi.id - PRIMA ITB 2024, pameran riset, inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat, menampilkan lebih dari 700 poster dan produk hasil penelitian dari 12 fakultas/sekolah serta 34 pusat penelitian di ITB.
Acara ini menghadirkan pembicara utama Prof. Mohan Edirisinghe dan Prof. I. Santoso, Ph.D. Pada kesempatan tersebut juga hadir Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, Ph.D., serta Rektor ITB terpilih periode 2025–2030, Prof. Dr. Tatacipta Dirgantara.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor ITB, Prof Reini Wirahadikusumah, yang menyampaikan optimisme terhadap masa depan ITB. Dirinya sangat optimis kemajuan ITB memberikan dampak lebih besar.
"Apa yang kita lakukan di masa lampau sudah kita rasakan di masa kini, dan apa yang kita lakukan hari ini pasti akan kita rasakan di masa yang akan datang. Dengan tema The Best Workplace, kami ingin ITB menjadi tempat bagi akademisi dan mahasiswa untuk berkembang bersama dengan budaya unggul,” ujar Prof Reini.
Disisi lain, Prof. Stella Christie menekankan pentingnya kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan industri untuk mendorong riset yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Prof. Stella juga menyoroti perlunya sistem insentif yang mendukung peneliti, baik secara finansial maupun non-finansial, agar proses penelitian dapat berjalan lebih efisien dan transparan.
Pada pameran yang berlangsung Senin Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) berpartisipasi dengan dua tenant, menampilkan total 44 karya penelitian, inovasi, dan pengabdian masyarakat.
Dari jumlah tersebut, 10 ditampilkan dalam bentuk poster, sementara sisanya dipresentasikan melalui slide video. Program yang ditampilkan mencakup Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Inovasi (PPNI) dengan skema inovasi, penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis Kelompok Keahlian (KK), hingga penelitian unggulan dan program bottom-up.
Diamankan Warga, Debt Collector Pelaku Rudapaksa Bocah Dibawah Umur di Cileungsi Kabupaten Bogor
Salah satu penelitian unggulan SBM ITB yang menarik perhatian pengunjung adalah karya Dr. Prawira Fajarindra Belgiawan, S.T., M.Eng., Ph.D., yang mengeksplorasi social neuroscience dalam integrasi urban air mobility (UAM) sebagai feeder untuk kereta cepat. Penelitian ini dilakukan bekerja sama dengan Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK). Studi kasusnya mengambil lokasi di Stasiun Padalarang, dan hasilnya menunjukkan bahwa potensi penggunaan UAM sebagai feeder dapat menarik 18 pelanggan.
Asisten Riset dari SBM ITB Cintia menyampaikan sebelumnya telah melakukan riset terkait UAM di Stasiun Tegalluar.
"Kini, kami memperluas cakupan penelitian dengan pendekatan lebih besar, menggunakan teknologi eksperimen neuroscience dan pengumpulan data dari 12.480 responden,” jelas Cintia dan Indira, asisten riset dari SBM ITB.
Selain menampilkan penelitian, SBM ITB juga mempromosikan program pendampingan UMKM bernama Sadulur, yang mengadopsi konsep SMART Goals untuk membantu UMKM memahami tantangan dan peluang bisnis.
"Berangkat dari perhatian terhadap stagnasi perkembangan UMKM di Jawa Barat, kami ingin mendukung UMKM meningkatkan value operation mereka. Akademisi memiliki tanggung jawab untuk menyatukan para pemangku kepentingan agar mampu menciptakan nilai dan dampak yang lebih besar,” kata Afisindika Fadhilah, MSM 2023.
Penelitian SBM ITB secara konsisten berfokus pada isu keberlanjutan, memastikan adanya keseimbangan antara lingkungan, masyarakat, dan profit. Fokus ini bertujuan memberikan manfaat edukasi dan dampak positif kepada masyarakat, tanpa mengesampingkan kelompok rentan.
Pengunjung tenant SBM ITB memberikan respons positif terhadap karya yang ditampilkan. “Saya sangat kagum dengan hasil penelitian ini. Saya baru menyadari bahwa manajemen juga termasuk ilmu sains, dan banyak hal yang sebelumnya saya anggap sepele ternyata benar-benar mendalam,” ujar seorang mahasiswa dari Lampung.
SBM ITB juga memanfaatkan pameran ini untuk memperkenalkan layanan e-commerce inovatif yang mendukung branding hasil penelitian. E-commerce SBM diharapkan menjadi wadah jual-beli yang mempermudah kolaborasi antara komunitas ITB dan masyarakat luas.
E-Commerce SBM ITB Dr. Melia Famiola Hariadi menambhakan awalnya, dirinya melihat banyak hasil penelitian luar biasa dari berbagai fakultas, tetapi belum terhubung dengan baik. Dengan adanya e-commerce SBM ini,
"Kami berharap dapat menghubungkan peneliti dengan masyarakat, menghadirkan produk inovatif dengan tagline 'Produk ITB dengan Satu Indonesia',” pungkas Dr. Melia Famiola Hariadi, E-Commerce SBM ITB.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, SBM ITB optimis hasil penelitian mereka dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat luas.