Petani Milenial di Bojonegoro, Sukses Tanam Melon Dengan Konsep Green House

Petani Milenial di Bojonegoro, Sukses Tanam Melon Dengan Konsep Green House

Terkini | bojonegoro.inews.id | Rabu, 9 Oktober 2024 - 11:40
share

BOJONEGORO, iNews.id - Seorang petani milenial di Kabupaten Bojonegoro Jawa-Timur, sukses menanam petani melon dengan konsep green house yang modern. 

Lokasi kebun melon ini berada di areal persawahan Dusun Pesantren, Desa Bendo, Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro.

Tanam melon dengan konsep modern ini dilakukan oleh Fatkul Ilma (27), sejak awal pandemi covid tahun 2020 yang lalu. 

Sebelum budidaya melon dia menanam jagung dan bawang merah, namun karena harga yang tidak menentu dan kerap gagal panen, ahirnya dia beralih ke tanaman buah yang banyak disukai masyarakat ini.

“Sebelumnya menanam bawang merah, karena harga tak menentu dan sering gagal panen, ahirnya mencoba tanam melon ini, dan hasilnya Alhamdulillah Kata Fatkul, saat ditemui di lokasi green house, rabu (9/10/24).

Pemuda lulusan perguruan tinggi swasta di Tuban ini menjelaskan, jika menanam melon dengan konsep green house melebihi banyak keuntungan, selain minim diserang hama, juga bisa dilakukan modifikasi cuaca.

“Hama tidak bisa masuk green house karena tertutup, untuk panas dan hujan bisa dikendalikan, atau cuaca bisa kita modifikasi,” tambahnya.

Tak hanya itu, cara perawatan tanaman juga dilakukan secara modern, melalui alat kontrol elektrik. Mulai dari pemantauan suhu, penyiraman, pemupukan, semua dilakukan secara otomatis.

“Semua kita atur secara otomatis, tiap jam berapa harus menyiram, memupuk, maupun menyalakan kipasnya kita sudah atur semua,” jelasnya.

Karena bisa memodifikasi cuaca dan minim hama, dalam setahun tanaman melon ini bisa panen 4 hingga 5 kali. Sekali panen di lahan seluas 500 meter persegi dan 2 ribu tanaman, bisa menghasilkan cuan Rp20 hingga Rp 30 juta rupiah.

Menurut Fatkul, Modal awal memang membangun krangka green house dari besi dan alat penutupnya dibutuhkan sekitar Rp 100 juta, di lahan 500 persegi, namun rumah tersebut bisa bertahan lebih dari 10 tahun.

“Meski modalnya agak lumayan karena sebagian bahannya impor, namun itu bisa kembali antara 1 hingga 2 tahun,” pungkasnya.

Selain dijual ke lokal Bojonegoro, hasil panen juga dikirim ke berbagai kota. Seperti Surabaya, Malang, dan Blitar. Selain itu juga dijual langsung dari kebun, atau pembeli bisa memetik sendiri melon di dalam green house ini, dengan harga Rp10 ribu per kilo gramnya.

Topik Menarik