Heboh! Temuan Situs Miniatur Gunung Salak Dan Batu Telapak Tangan Di Tenjolaya Kabupaten Bogor

Heboh! Temuan Situs Miniatur Gunung Salak Dan Batu Telapak Tangan Di Tenjolaya Kabupaten Bogor

Terkini | bogor.inews.id | Minggu, 29 Desember 2024 - 00:00
share

BOGOR, iNewsBogor.id - Sejumlah Juru Pelestari (Jupel) atau dikenal Kuncen situs Punden Berundak Arca Dhomas di Kampung Cibalay, Desa Tapos 2, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, mengklaim bahwa area situs purbakala yang bertahun tahun menjadi tanggung jawab perawatannya itu, beberapa Minggu lalu baru saja menambah aset berupa temuan menhir baru, situs Miniatur Gunung Salak serta situs batu telapak tangan (monolith) diduga berusia 3.600 tahun Sebelum Masehi (SM).

Sontak temuan menhir Miniatur Gunung Salak dan batu telapak tangan tersebut, membuat heboh membuat penasaran warga datang berbondong bondong ingin melihat dari dekat.

Deni, Juru Pelestari (Jupel) situs Arca Dhomas menjelaskan, temuan menhir Miniatur Gunung Salak dan Batu monolith bermotif Telapak Tangan di Cibalay, memang sempat bikin heboh warga.

"Temuan situs baru ini juga menyebar ke warga luar wilayah, bahkan terdengar oleh beberapa komunitas pecinta kepurbakalaan asal luar kota Bogor," kata Deni Jupel Situs Arca Dhomas Cibalay pada iNewsBogor.id, Jumat (27/12/2024) lalu.

Deni menambahkan, lokasi miniatur Gunung Salak serta Batu Telapak Tangan itu, berada tersembunyi ditengah hutan bambu yang letaknya berjarak 1 Kilometer dari pusat Arca Dhomas Cibalay.

 

"Saya lah yang pertama kali menemukan kedua situs baru tersebut, namun saat saya ingin membuka areanya, saya merasa tidak sanggup kalau melakukannya seorang diri, karena mengingat lokasi kedua situsnya tertutup hutan bambu, jadi saya khawatir takut ada ular besar maupun ular berbisa," ungkapnya.

Deni mengaku kedua temuan situs itu sudah dilaporkannya ke kantor Balai Arkeologi Bandung dan Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Barat, dan sudah mendapat kunjungan.

"Sebenarnya dari beberapa keterangan para pencari kayu bakar yang sering keluar masuk hutan Cibalay, kalau luas area situs Cibalay bukanlah 3 hektar, melainkan diatas 15 hektar, namun sampai saat ini kami tidak berani membukanya, lantaran Hutan Cibalay di sekitar are Situs Arca Dhomas, masuk kedalam wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak, sehingga apabila dibuka, kami takut menyalahi aturan," tandasnya.

Isac Tumitir Kepala Juru Pelestari (Jupel) Situs Kabupaten Bogor membenarkan, ditemukannya Miniatur Gunung Salak dan batu telapak tangan dilokasi Punden Berundak Arca Dhomas Cibalay pada beberapa Minggu lalu, merupakan temuan yang sangat berharga.

"Diperkirakan Berat Batu Situs Miniatur Gunung Salak itu mencapai lebih dari 35 ton atau setara dengan berat batu Kuya yang pernah ada di Sukajaya," ungkapnya.

 

Sedangkan dari perkiraan sementara soal fungsi Miniatur Gunung Salak itu dimasa lalunya lanjut Isac, pertama ia yakini sebagai altar penyembahan atau tempat sesajen dari kepercayaan yang dianut oleh sekelompok masyarakat dimasa lalu yang tinggal di sekitaran lereng Gunung Salaknya.

"Kedua, miniatur Gunung Salak ini dahulunya merupakan tempat pertapaan orang orang sakti," bebernya.

Dan berdasarkan hasil penelitian dari kadar arang yang pernah dilakukan oleh tim Arkeologi Nasional (Arkenas) serta oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang Banten, dimana usia situs Cibalay berumur 3.600 tahun sebelum Masehi (SM).

"Diperkirakan masa 3.600 tahun sebelum Masehi ini merupakan masa Proto Melayu purba atau masyarakat pra sejarah di Zaman Batu (Neolitikum) jadi bukan tinggalan masa kerajaan Sunda. Dan agar diketahui, Saat ini kami dari BPCB Jawa Barat sedang berencana mengajukan permohonan pembukaan area baru kepada pihak Taman Nasional Gunung Halimun Salak, karena kami yakini didalamnya masih terdapat banyak sebaran situs lainnya yang belum terungkap," tutupnya. 

Topik Menarik