Taman Safari Indonesia Kembali Lestarikan Banteng Jawa Melalui Program Re-Introduction

Taman Safari Indonesia Kembali Lestarikan Banteng Jawa Melalui Program Re-Introduction

Gaya Hidup | bogor.inews.id | Senin, 16 Desember 2024 - 20:20
share

PANGANDARAN, iNewsBogor.id – Sebagai bagian dari komitmen konservasi berkelanjutan, Taman Safari Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat untuk melepasliarkan empat ekor Banteng Jawa (Bos javanicus) ke habitat alaminya di Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat. Program re-introduction ini menjadi langkah nyata dalam mendukung pelestarian satwa endemik Indonesia yang terancam punah.

Empat ekor Banteng Jawa yang dilepasliarkan terdiri dari satu betina dari Taman Safari Prigen, satu betina dari Taman Safari Bogor, serta dua jantan dari Taman Safari Bali. 

Seluruh satwa ini telah melalui proses perawatan dan pengelolaan dengan standar internasional, memastikan mereka siap kembali ke alam liar.

Banteng Jawa: Satwa Langka yang Dilindungi

Banteng Jawa merupakan spesies yang hanya ditemukan di Pulau Jawa dan Bali, berstatus endangered (terancam punah) berdasarkan daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature). Satwa ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis, seperti penyebaran biji dan pengendalian vegetasi. Namun, populasi mereka terus menurun akibat perburuan liar dan kerusakan habitat.

Tony Sumampau, pemilik Taman Safari Indonesia, menyatakan, "Program re-introduction ini merupakan wujud nyata dukungan kami terhadap konservasi in-situ, yaitu pengembalian satwa ke habitat alaminya, untuk mendukung keseimbangan ekosistem sekaligus meningkatkan populasi Banteng Jawa di habitat aslinya."

 

Proses Re-Introduction yang Komprehensif

Taman Safari Indonesia menjalankan serangkaian langkah sistematis untuk memastikan keberhasilan program ini:

  1. Seleksi Satwa
    Hanya individu dengan kondisi kesehatan prima, kemampuan adaptasi tinggi, dan rekam jejak genetis unggul yang dipilih untuk dilepasliarkan.
  2. Persiapan Habitat
    Habitat di Cagar Alam Pananjung Pangandaran dipastikan memiliki sumber air, pakan alami, dan perlindungan dari predator.
  3. Adaptasi di Zona Karantina
    Sebelum dilepasliarkan, Banteng Jawa menjalani masa adaptasi bertahap untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
  4. Pemantauan Pasca-Pelepasliaran
    Tim Life & Science Taman Safari Indonesia bersama BKSDA Jawa Barat memantau perkembangan satwa dengan teknologi GPS collar dan patroli rutin, memastikan mereka bertahan dan berkembang di alam liar.

Sebagai lembaga konservasi terkemuka, Taman Safari Indonesia tidak hanya berfokus pada pelestarian satwa tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat melalui pendekatan edukasi dan hiburan. Aktivitas seperti tur edukasi dan interaksi langsung dengan satwa di Taman Safari dirancang untuk menginspirasi generasi muda agar peduli terhadap kelestarian satwa liar.

Topik Menarik