Starbucks PHK 1.100 Karyawan Imbas Penjualan Menurun
JAKARTA - Starbucks bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 1.100 karyawan. Starbucks juga tidak akan merekrut beberapa posisi kosong yang kosong.
Pengumuman PHK disampaikan CEO Starbucks, Brian Niccol, kemarin. PHK ini tidak akan berdampak pada karyawan yang bekerja di gerai-gerai Starbucks.
"Langkah ini diambil untuk menyederhanakan struktur perusahaan, menghilangkan lapisan manajemen yang berlebihan, dan menciptakan tim yang lebih kecil, gesit dan efisien," pesan Niccol kepada karyawan, dilansir dari CNBC International, Selasa (25/2/2025).
1. Efisiensi Starbucks
Ia juga menegaskan bahwa tujuan utama dari restrukturisasi ini adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperjelas akuntabilitas, mengurangi kompleksitas, dan mendorong integrasi yang lebih baik.
"Tujuan kami adalah beroperasi lebih efisien, meningkatkan akuntabilitas, mengurangi kompleksitas, dan mendorong integrasi yang lebih baik," tegas Niccol.
"Semua rencana ini bertujuan untuk menjadi lebih fokus pada prioritas kami dan mampu mendorong dampak yang lebih besar," tambahnya.
2. Penurunan Penjualan
PHK ini dilakukan sebagai dampak terhadap penurunan penjualan di toko-toko Starbucks selama empat kuartal berturut-turut. Penyebab utamanya adalah banyaknya pelanggan beralih ke pesaing yang lebih murah terutama di pasar utama mereka, Amerika Serikat dan Tiongkok.
Sejak menjabat sebagai CEO tahun lalu, Niccol telah mencoba merombak operasi, termasuk mempercepat layanan perusahaan.
Starbucks memiliki sekitar 16.000 karyawan yang bekerja di luar lokasi toko pada tahun lalu. PHK ini akan memengaruhi karyawan yang bekerja di bagian dukungan perusahaan, tetapi tidak di bagian pemanggangan, manufaktur, pergudangan, dan distribusi.