4 Negara yang Dirudal Israel pada Awal Oktober 2024, Palestina Sudah Pasti
ISRAEL – Konflik antara Israel dan negara-negara Timur Tengah semakin meningkat dan berlanjut hingga awal Oktober 2024. Israel melancarkan serangkaian serangan rudal terhadap beberapa negara yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional. Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi operasi militer yang ditujukan untuk menghilangkan kelompok militan seperti Hamas, Hizbullah, dan Houthi.
Israel berusaha melemahkan bahkan menghancurkan infrastruktur militan di kawasan tersebut, memperlihatkan intensitas baru dalam konflik yang telah berlangsung lama. Serangan yang dilancarkan oleh Israel ini telah menyebabkan banyak korban jiwa, baik di kalangan militan maupun warga sipil.
1. Lebanon
Melansir Al-Jazeera, pada awal Oktober 2024, Israel meningkatkan serangan terhadap Lebanon, terutama menargetkan Hizbullah yang merupakan kelompok bersenjata pro-Iran. Serangan Israel meliputi serangan udara dan serangan darat terbatas, terutama di wilayah Lebanon selatan dan pinggiran selatan Beirut.
Israel mengklaim telah membunuh Muhammad Jaafar Qasir, seorang komandan senior Hizbullah yang bertanggung jawab atas pengiriman senjata dari Iran ke Hizbullah. Selain itu, Israel mengklaim berhasil menargetkan dan membunuh komandan lain dari Divisi Imam Hussein di Beirut yang terkait dengan Hizbullah dan Iran.
Israel juga melaporkan telah mengirimkan pasukan darat ke Lebanon selatan dalam operasi terbatas yang menargetkan infrastruktur Hizbullah. Meskipun Hizbullah membantah adanya kehadiran pasukan Israel di Lebanon, Israel menyatakan telah melakukan operasi darat sejak beberapa bulan sebelumnya.
2. Suriah
Pada 1 Oktober 2024, berdasarkan laporan oleh media pemerintah Suriah, Israel telah melakukan serangan udara dengan menargetkan ibu kota Suriah, Damaskus yang menewaskan tiga warga sipil serta melukai sembilan orang lainnya. Melalui Reuters, seorang presenter televisi Suriah juga dilaporkan dalam serangan tersebut, meskipun belum ada kejelasan apakah ia termasuk dalam tiga warga sipil yang dilaporkan.
Dampak dari serangan tersebut mengakibatkan kerusakan besar pada properti pribadi. Pertahanan udara Suriah berusaha mencegah serangan Israel di sekitar Damaskus tiga kali berturut-turut dalam satu malam setelah terdengar ledakan di kota itu.
Israel telah menyerang Suriah selama bertahun-tahun, terutama menargetkan lokasi-lokasi yang memiliki kaitannya dengan Iran. Namun, intensitas serangan semakin meningkat sejak serangan Hamas pada Israel pada tanggal 7 Oktober 2023.
3. Palestina
Menyadur Reuters, petugas medis Palestina menyatakan bahwa serangan udara Israel di Gaza pada selasa lalu telah menewaskan sedikitnya 37 orang. Israel menyatakan bahwa serangan ini menargetkan pusat komando yang digunakan oleh Hamas, sebuah kelompok militan yang dianggap musuh Israel. Dua serangan udara di kamp pengungsi Nuseirat menewaskan 13 orang, termasuk wanita dan anak-anak.
Sebuah serangan lain menghantam sekolah di lingkungan Tuffah yang digunakan sebagai tempat berlindung bagi keluarga pengungsi Palestina dan menewaskan tujuh orang. Israel menuduh Hamas menggunakan warga sipil dan fasilitas umum untuk tujuan militer, namun Hamas membantah tuduhan tersebut.
Di sisi lain, serangan udara Israel di daerah lain seperti Rafah, Khan Younis, dan Zeitoun juga menewaskan sejumlah orang. Salah satu serangan di Khan Younis menghantam sebuah tenda pengungsi dan menyebabkan enam korban jiwa. Beberapa jam kemudian, serangan udara Israel di sebuah mobil di Khan Younis barat menewaskan enam orang lagi.
4. Yaman
Berdasarkan ITV News, serangan Israel terhadap Yaman berfokus pada pemberontak Houthi yang didukung Iran, terutama di pelabuhan Hodeida. Israel meluncurkan serangan rudal terhadap pelabuhan Hodeida di Yaman yang merupakan basis utama kelompok Houthi.
Dengan menyerang infrastruktur Houthi di Yaman, Israel ingin mengirim pesan tegas kepada Iran agar tidak melanjutkan dukungannya kepada kelompok-kelompok militan di kawasan tersebut. Serangan ini juga merupakan bagian dari upaya Israel untuk menekan musuh-musuhnya, di tengah perang yang sedang berlangsung dengan Hezbollah di Lebanon.
Serangan ini tidak hanya berdampak pada militer, tetapi juga memperburuk krisis kemanusiaan di Yaman yang sudah dilanda perang bertahun-tahun. Ribuan warga sipil semakin terancam dan situasi kemanusiaan semakin memburuk.