Timur Tengah Makin Memanas, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Timur Tengah Makin Memanas, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Berita Utama | inews | Rabu, 2 Oktober 2024 - 12:14
share

JAKARTA, iNews.id - Konflik yang kembali memanas di Timur Tengah tidak hanya memberikan dampak buruk bagi negara yang berselisih, tapi juga secara global termasuk Indonesia. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti menyebut bahwa hal tersebut diprediksi melambungkan harga komoditas energi minyak bumi.

Pasalnya, Iran merupakan negara produsen minyak bumi terbesar ke-9 di dunia dengan produksi mencapai 3,4 juta barel per hari.

Selain itu, fenomena ini diperparah mengingat volume impor minyak bumi Indonesia sangat tinggi, di mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) realisasi impor minyak dan gas bumi Indonesia selama periode Januari-Maret 2024 saja mencapai 9 miliar dolar AS atau Rp148 triliun.

Untuk diketahui, impor migas pada kuartal pertama 2024 terdiri dari minyak mentah 2,4 miliar dolar AS dan impor hasil minyak sebesar 6,6 miliar dolar AS. Angka ini disebut BPS naik 8,13 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 lalu yang sebesar 8,33 miliar dolar AS atau setara Rp126 triliun.

Dengan kenaikan harga minyak akibat konflik Timur Tengah, Esther mengungkap ada potensi terjadi kenaikan biaya logistik yang mendorong kenaikan biaya komoditas lainnya. Dirinya bahkan mewanti akan adanya ancaman inflasi.

"Biaya logistik meningkat, jumlah ketersediaan minyak menurun. Harga minyak cenderung meningkat. Kenaikan harga minyak mendorong kenaikan biaya transportasi dan harga barang umum lainnya sehingga terjadi inflasi," ujar Esther, Rabu (2/10/2024).

Lebih jauh, dia merinci, kenaikan harga minyak akibat konflik Timur Tengah juga dapat berdampak pada nilai tukar. Selain itu naiknya suku bunga acuan, kredit turun yang membuat investasi turun dan pertumbuhan tersendat.

"Di sisi lain impor juga semakin mahal karena industri melambat," ucapnya.

Seperti diketahui, konflik Timur Tengah masih terus berlangsung, di mulai dari serangan Israel terhadap Palestina, dilanjut dengan serangan Israel terhadap Lebanon yang menewaskan pemimpin kelompok milisi Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Terbaru, rudal balistik telah diluncurkan dari Iran ke Israel. Tak tanggung-tanggung, ratusan rudal dirilis dengan beberapa lokasi hantaman rudal balistik Iran dilaporkan berada di Tel Aviv, dekat Laut Mati, di selatan dan di wilayah Sharon.

Topik Menarik