Pedang Tertajam di Dunia, Ternyata Bukan Excalibur Milik Raja Arthur

Pedang Tertajam di Dunia, Ternyata Bukan Excalibur Milik Raja Arthur

Berita Utama | inews | Sabtu, 14 September 2024 - 12:29
share

JAKARTA, iNews.id – Pedang tertajam di dunia sudah lama menjadi salah satu topik yang diperdebatkan oleh banyak kalangan. Setiap peradaban memiliki pedang yang menjadi ciri khas masing-masing, tetapi yang mana paling tajam?

Di kalangan Barat, pedang Excalibur yang konon dimiliki oleh Raja Arthur dari Inggris, diyakini sebagai pedang tertajam di dunia karena bisa menancap di batu. Akan tetapi, klaim tersebut dapat dipatahkan karena kisahnya lebih berupa legenda dan berbalut cerita mistik pula.

Sementara di dunia Timur, pedang Katana dianggap sebagai salah satu pedang tertajam di dunia. Pedang ini menjadi senjata yang tangguh untuk pertarungan jarak dekat dan duel. Di tangan seorang samurai ulung, Katana dapat menjatuhkan lawan dalam sekejap mata. 

Seorang katana-kaji (ahli pedang tradisional Jepang) dapat mengasah mata pedang Katana setipis mungkin, menjadikannya sangat tajam. Namun, hal itu berisiko membuat mata pedang menjadi tumpul atau terkelupas setiap kali samurai menyerang. Hal itu akan membutuhkan pengasahan atau penajaman ulang yang lebih sering.

Ketajaman, kekerasan, dan bilah melengkung yang unik menjadikan Katana senjata yang mematikan. Katana lebih tajam daripada pedang Eropa Abad Pertengahan. Akan tetapi, prajurit Eropa Abad Pertengahan sering kali mengenakan baju besi pelat tebal, sehingga pedang lebar atau pedang panjang yang berat lebih efektif. Itu tidak berarti Katana tidak dapat menebas lembaran logam. Katana dapat menebasnya dan pasti berhasil.

Para pandai besi Jepang menempa pedang Samurai dengan melipat, memalu, dan memanaskan baja Tamahagane berkali-kali. Tamahagane sendiri adalah jenis baja khas negeri sakura yang dibuat secara turun-temurun sejak zaman lampau. Proses penempaan yang unik ini meningkatkan kekerasan baja karbon tinggi pada Katana, sekaligus menghilangkan oksigen dan kotoran lainnya.

Pedang tertajam dunia

Meskipun Katana dari Tamahagane memliki kekuatan yang tak diragukan, bahan metalurgi yang lebih modern justru lebih tajam. Dan pemegang rekor saat ini untuk pedang paling tajam di dunia adalah pedang baja Damaskus.

Nama pedang Damaskus diambil dari nama daerah yang sekarang menjadi ibu kota Suriah, tempat ia berasal. Pedang ini setidaknya sudah digunakan sejak abad ke-10. Senjata ini terbuat dari jenis baja yang disebut wootz.

Dikutip dari laman jurnal Nature, bilah Damaskus memiliki pola bergaris yang diperkirakan terbentuk saat pedang ditempa. Namun, rahasia pembuatan pedang tersebut hilang pada abad kedelapan belas.

Pakar material Peter Paufler dan rekan-rekannya di Universitas Dresden, Jerman, telah meneliti baja wootz yang digunakan sebagai bahan pembuatan pedang Damaskus. Mereka pun menyimpulkan bahwa pedang paling kuat dengan ketajaman yang mencengangkan adalah pedang Damaskus.

Buka halaman berikutnya untuk melihat daftar pedang tertajam di dunia >>>

Daftar pedang tertajam di dunia

Berikut adalah daftar pedang tertajam di dunia seperti dihimpun dari berbagai sumber.

1. Pedang Damaskus

Ketajaman pedang Damaskus telah disinggung pada bagian sebelumnya. Pedang ini mulai terkenal saat digunakan oleh panglima Muslim, Salahuddin al-Ayyubi, bersama pasukannya dalam menghadapi gempuran tentara Kristen pimpinan Richard the Lionheart pada masa Perang Salib III. Bahkan, pelindung kepala dan baju zirah milik Salahuddin menggunakan baja yang sama dengan yang digunakan pada pedang tersebut.

Kekuatan pedang milik Salahuddin masih menjadi misteri hingga kini, sehingga menarik minat para ahli metalurgi untuk mengetahui komposisi baja yang membuatnya begitu kuat. Ketajaman pedang Damaskus juga pernah digambarkan oleh Sir William Scott, seorang sastrawan Eropa, dalam novelnya. Dia mengungkapkan, pedang tersebut sangat tajam, bahkan sutra yang jatuh di atasnya langsung terbelah menjadi dua.

Sejak itu, banyak tentara Muslim menggunakan senjata berbahan baja Damaskus dalam pertempuran. Karena kehebatannya, teknik pembuatan pedang ini sangat dijaga kerahasiaannya oleh para pandai besi. 

Salah satu contoh pedang Damaskus yang paling mematikan adalah Shamshir, pedang melengkung yang diproduksi dan digunakan di Persia abad ke-16, wilayah Timur Tengah yang lebih luas, dan beberapa bagian dari India pada era Mughal. Shamshir dicirikan oleh bentuk bilahnya yang unik dan konstruksinya yang meruncing. 

Seiring berkurangnya penggunaan pedang setelah ditemukannya senjata api, rahasia pembuatan pedang Damaskus pun seakan hilang ditelan bumi. Meskipun begitu, pandai besi di Eropa tetap berusaha menemukan kembali komposisi baja yang menandingi kehebatan Damaskus.

2. Wakizashi 

Pedang wakizashi pertama kali dikembangkan di Jepang pada periode Muromachi (abad ke-15 hingga ke-16). Pedang ini merupakan senjata cadangan bagi bangsawan militer yang disebut samurai. 

Ukurannya sedikit lebih kecil dari Katana. Bilah wakizashi memiliki panjang rata-rata 12-24 inci dan ditempa dengan sedikit lengkungan. 

Pedang ini mirip dengan Katana dalam banyak hal. Namun, pembeda keduanya bukan saja ukuran Wakizashi yang lebih kecil, tetapi juga karena pedang ini dikenal karena bilahnya yang sangat tajam dan kemampuannya yang unik. 

3. Katana

Katana adalah pedang paling terkenal di Jepang. Berkat film, acara TV, dan buku, Katana menjadi salah satu pedang paling dikenal di dunia. Pedang ini menjadi sumber daya tarik bagi penggemar sejarah, pandai besi, dan penggemar budaya Jepang. 

Katana muncul dalam bentuk awalnya pada tahun 700-an Masehi. Gaya awal bilah pedang ini didasarkan pada bilah ganda China. Akan tetapi, para pandai besi Jepang mengubah Katana tersebut untuk membuatnya unik. 

Meskipun Katana sudah ada sejak abad ke-8 Masehi, pedang ini tidak banyak digunakan oleh samurai hingga periode Kamakura (1185-1333). Katana merupakan senjata utama kelas samurai dan dipasangkan dengan wakizashi yang lebih kecil. 

4. Kilij

Kilij dianggap sebagai salah satu pedang tajam terbaik sepanjang sejarah. Namanya berasal dari kata dalam Bahasa Turki yang berarti “membunuh”. Desain Kilij berasal dari sekitar abad ke-3 SM dan merupakan senjata penting bagi bangsa Turki dan kelompok masyarakat lain di wilayah tersebut.

Meskipun desain pedang ini kuno, Kilij dalam bentuk paling modernnya dikembangkan sekitar abad ke-15. Pedang ini memiliki sejarah panjang dalam penggunaan pedang yang digunakan oleh bangsa Turki Ottoman (Turki Utsmaniyah). 

Selama Perang Napoleon, orang-orang Eropa memanfaatkan kekuatan kilij dan mengadaptasinya untuk keperluan militer mereka sendiri. 

5. Pedang Goujian

Pedang Goujian dianggap sebagai salah satu pedang tertajam yang pernah ditemukan para arkeolog. Bahkan setelah lebih dari 2.000 tahun, pedang perunggu bermata dua ini masih dapat dengan mudah memotong 20 lapis kertas sekaligus. 

Ditemukan pertama kali pada 1965, pedang ini menjadi salah satu harta paling berharga bangsa China. Pedang kuno tersebut kini disimpan di Museum Provinsi Hubei.

Topik Menarik