Drone Hizbullah Hantam Barak Militer Israel Tewaskan dan Lukai Puluhan Tentara, kok Tak Terdeteksi?
BEIRUT, iNews.id - Hizbullah melancarkan serangan mematikan ke pangkalan militer Israel di Haifa, Minggu (13/10/2024). Sedikitnya empat tentara Zionis tewas dan tujuh lainnya dalam kondisi kritis.
Serangan drone Hizbullah itu juga melukai sedikitnya 61 orang lainnya, namun tak dirinci berapa dari mereka yang warga sipil dan militer. Hizbullah langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Lantas, bagaimana bisa serangan drone yang menargetkan fasilitas militer penting gagal dicegah sistem pertahanan udara Israel yang dikenal canggih? Sebenarnya ada beberapa drone yang ditembakkan, sebagian bisa dicegat, tidak semua.
“Dalam operasi yang kualitatif dan kompleks, pasukan rudal meluncurkan puluhan proyeltil ke berbagai targe dengan tujuan mengalihkan sistem pertahanan udara Israel,” bunyi pernyataan Hizbullah, dikutip dari Al Jazeera, Senin (14/10/2024).
Hizbullah melanjutkan, di saat bersamaan, unit angkatan udara meluncurkan beberapa drone ke berbagai target di Acre dan Haifa, Israel. Drone tersebut mampu menembus radar pertahanan udara Israel tanpa terdeteksi kemudian menghantam targetnya yakni kamp pelatihan pasukan elite Brigade Golani di Binyamina.
Drone menghantam barak-barak tempat puluhan tentara yang sedang bersiap untuk melancarkan serangan ke Lebanon, termasuk perwira senior.
Serangan itu menyebabkan puluhan tentara Israel tewas dan terluka.
Hizbullah juga menyatakan, serangan drone mematikan terhadap wilayah Haifa tersebut akan berlanjut jika pasukan Zionis terus melancarkan serangannya ke Lebanon.
"(Apa yang Israel) Saksikan hari ini di Haifa selatan adalah sebagian kecil dari apa yang akan terjadi jika mereka memutuskan untuk melanjutkan agresinya terhadap rakyat kami yang mulia dan terkasih", demikian isi pernyataan.
Layanan medis darurat Israel merilis pernyataan, serangan Hizbullah menelan korban dalam jumlah besar, termasuk tiga orang dalam kondisi serius dan 37 orang dilarikan ke rumah sakit.
"Ini adalah situasi yang sangat sulit. Kami menyatakannya sebagai peristiwa yang menelan korban massal dan merawat pasien yang menderita luka akibat ledakan dan pecahan peluru. Luka-lukanya parah dan kami mengevakuasi korban ke rumah sakit secepat mungkin untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut," kata paramedis Magen David, Adom Rafi Sheva.