Kecelakaan Truk Tesla Semi: Api Dipadamkan dengan 189.000 Liter Air, Tutup Jalan 15 Jam

Kecelakaan Truk Tesla Semi: Api Dipadamkan dengan 189.000 Liter Air, Tutup Jalan 15 Jam

Berita Utama | sindonews | Sabtu, 14 September 2024 - 07:50
share

Penyelidikan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional terhadap kebakaran truk listrik Tesla Semi mengungkap banyak fakta baru.

Bulan lalu, truk Tesla Semi mengalami kecelakaan dan terbakar. Dampaknya, jalan arteri Interstate 80 California ditutup hingga 15 jam.

Dalam laporan awal, NTSB mengatakan bahwa pemadam kebakaran CAL Fire membutuhkan 189.000 liter air untuk memadamkan apinya.

Sebagai perbandingan, 189.000 liter air sama dengan sebuah kolam renang kecil untuk anak-anak. Jika satu bathtub rata-rata menampung 500 liter air, maka 189.000 liter air setara 378 bathtub.

Dengan kata lain, 189.000 liter air adalah jumlah yang sangat besar dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai memadamkan kebakaran besar hingga memenuhi kebutuhan air sehari-hari sebuah komunitas kecil.

Menyiram Air untuk Mendinginkan Baterai

Tabrakan tunggal yang melibatkan truk listrik Tesla Semi bulan lalu butuh 189.000 liter air untuk memadamkan dan butuh pesawat untuk menjatuhkan penghambat api dari udara. Demikian laporan awal dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS.

Kecelakaan yang terjadi di Interstate 80 California di sebelah barat Danau Tahoe, terus diselidiki oleh NTSB. Mereka menyebut bahwa CAL Fire berupaya keras untuk memadamkan api dan mendinginkan baterai besar kendaraan untuk mencegahnya menyala kembali dan menyebar ke luar lokasi kecelakaan.

Truk Tesla Semi sedang menuju ke pabrik baterai perusahaan di Sparks, Nevada, dari sebuah gudang di Livermore, California.

CEO Tesla Elon Musk pertama kali memamerkan desain truk Semi pada sebuah acara di November 2017, dengan menjanjikan akan dipasarkan pada 2020. Perusahaan tersebut masih belum mulai memproduksi truk dalam volume besar, tetapi sedang membangun jalur produksi di fasilitasnya di Nevada.

"Persiapan pabrik Semi terus berlanjut dan sesuai rencana untuk memulai produksi pada akhir 2025," kata Tesla dalam laporan pendapatan kuartal keduanya pada bulan Juli.

Laporan NTSB mengonfirmasi bahwa sistem bantuan pengemudi Tesla, yang dipasarkan sebagai Autopilot dan Full Self-Driving (Supervised) di AS, tidak "beroperasi" pada saat tabrakan dankebakaranSemi.

Topik Menarik