Putin Sebut Rusia Harus Pertimbangkan Batasi Ekspor Uranium, Titanium dan Nikel ke Barat

Putin Sebut Rusia Harus Pertimbangkan Batasi Ekspor Uranium, Titanium dan Nikel ke Barat

Berita Utama | inews | Rabu, 11 September 2024 - 23:19
share

MOSKOW, iNews.id – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan rencananya untuk membatasi ekspor uranium, titanium, dan nikel dari negeri beruang merah itu. Menurut dia, langkah itu bakal menjadi pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Moskow.

“Silakan lihat beberapa jenis barang yang kita pasok ke pasar dunia. Mungkin kita harus memikirkan pembatasan tertentu—uranium, titanium, nikel,” kata Putin kepada Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, dalam sebuah pertemuan yang disiarkan televisi pemerintah, Rabu (11/9/2024).

Rusia adalah produsen uranium terbesar keempat di dunia, menurut data Asosiasi Nuklir Dunia. Presiden AS Joe Biden telah menandatangani undang-undang larangan impor uranium yang diperkaya dari Rusia. Sebelumnya, nilai perdagangan uranium sejenis dari Moskow ke Amerika Serikat mencapai sekitar 1 miliar dolar AS per tahun.

Pada 2023, Amerika Serikat dan China  menduduki puncak daftar importir uranium Rusia. Setelah itu diikuti oleh Korea Selatan, Prancis, Kazakhstan, dan Jerman.

Rusia juga menjadi produsen spons titanium terbesar ketiga di dunia yang diubah menjadi logam untuk aplikasi industri di industri kedirgantaraan, kelautan, dan otomotif tetapi memiliki cadangan mineral titanium sendiri.

Sementara perusahaan Nornickel asal Rusia adalah produsen nikel olahan terbesar di dunia.

Topik Menarik