Pria Ini Klaim Hanya Tidur 30 Menit per Malam Selama 12 Tahun, Alasannya Diluar Nalar!

Pria Ini Klaim Hanya Tidur 30 Menit per Malam Selama 12 Tahun, Alasannya Diluar Nalar!

Berita Utama | okezone | Selasa, 10 September 2024 - 17:00
share

SEORANG Pria dari Jepang mengaku hanya tidur selama 30 menit setiap malam, selama 12 tahun terakhir demi melipatgandakan harapan hidupnya.

Menurut para ahli kesehatan orang dewasa umumnya memerlukan tidur sekitar tujuh hingga sembilan jam setiap malam, agar tubuh bisa beristirahat secara optimal. Kekurangan tidur diketahui dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, memicu kenaikan berat badan, serta meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti kanker dan diabetes.

Namun, seorang pria bernama Daisuke Hori, yang berasal dari Prefektur Hyogo, Jepang, menentang pandangan umum tersebut. Dia percaya bahwa dirinya telah melatih tubuh dan pikirannya untuk tetap berfungsi dengan tidur sesedikit mungkin.

Melansir dari Vt.co, Selasa (10/9/2024). Hori memiliki minat besar terhadap seni, musik, dan membaca, merasa bahwa waktu 24 jam dalam sehari tidak cukup untuk mengejar semua minatnya. Didorong oleh keinginannya untuk memiliki lebih banyak waktu, pria berusia 40 tahun yang juga seorang pengusaha dan model kebugaran ini memutuskan untuk memotong waktu tidurnya.

Dia pun mulai berlatih tidur lebih sedikit dan mengubah rutinitas hidupnya. Hori mengklaim bahwa metode tidurnya yang tidak lazim ini, telah ia jalani selama lebih dari sepuluh tahun, telah meningkatkan produktivitas kerjnya secara signifikan dan bahkan memperpanjang harapan hidupnya.

Setiap pagi, setelah tidur singkat selama 30-45 menit, dia mengandalkan minum kafein dan tetap aktif sepanjang hari untuk mengusir rasa kantuk.

Selama Anda berolahraga atau minum kopi satu jam sebelum makan, Anda bisa menghindari rasa kantuk, ujarnya.

Sebagai suami dan ayah satu anak, Hori menjelaskan bahwa metodenya menekankan pada kualitas tidur, bukan durasinya.

Orang yang perlu fokus dalam pekerjaannya lebih diuntungkan dari tidur berkualitas tinggi daripada tidur yang panjang. Misalnya, dokter dan petugas pemadam kebakaran memiliki waktu tidur lebih singkat tetapi tetap efektif, katanya.

Gaya hidup uniknya ini ditampilkan dalam acara realitas Jepang 'Will You Go With Me?' yang memperlihatkan kesehariannya setelah tidur hanya selama 26 menit. Pada 2016, Hori juga mendirikan Japan Short Sleepers Training Association, di mana ia mengklaim telah melatih lebih dari 2.100 orang untuk menjadi 'short sleeper'.

Salah satu muridnya mengatakan kepada Yomiuri TV, bahwa dia berhasil mengurangi waktu tidurnya dari delapan jam menjadi hanya 90 menit per hari, ltetap dengan menjaga kondisi tubuh dan kesehatan mental. Namun, gaya hidup ekstrem Hori ini menuai kontroversi dan perdebatan di kalangan publik. Sementara sebagian orang memuji teknik manajemen waktunya yang luar biasa,

Dia benar-benar ahli dalam manajemen waktu. Saya juga ingin belajar cara tidur lebih sedikit dan bekerja lebih efisien," kata seorang netizen.

Ini seperti mengorbankan masa depan demi hidup di masa kini, Meskipun otak bisa tetap terjaga, jantung tidak akan kuat menahannya," tutur seorang netizen yang kurang sependapat dengan Hori.

Dokter Thomas Kilkenny, direktur Institut Kedokteran di Rumah Sakit Universitas Northwell Staten Island, ikut serta mengkritik metode Hori.

Topik Menarik