Presiden Baru Iran Ingin Pindahkan Ibu Kota dari Teheran ke Dekat Teluk Persia

Presiden Baru Iran Ingin Pindahkan Ibu Kota dari Teheran ke Dekat Teluk Persia

Berita Utama | okezone | Selasa, 10 September 2024 - 13:45
share

TEHERAN Presiden Masoud Pezeshkian mengungkapkan keinginannya untuk memindahkan ibu kota Iran dari Teheran ke kota yang lebih dekat dengan pantai selatan negara itu. Langkah ini, menurut Pezeshkian berkaitan dengan kondisi dari Teheran sendiri.

Dalam pidato pada Sabtu, (7/9/2024), Pezeshkian, yang mulai menjabat pada Juli, menyatakan bahwa tidak ada gunanya untuk terus mengembangkan Teheran karena banyaknya kesulitan yang dihadapi oleh kota tersebut. Teheran saat ini dilanda oleh "kekurangan air, penurunan tanah, dan polusi udara," di antara hal-hal lainnya, ujarnya seperti dikutip Javan Online .

"Teheran sebagai ibu kota negara menghadapi masalah yang tidak dapat kami selesaikan," kata Pezeshkian mengakui. Ia mengatakan bahwa jalan keluar terbaik adalah "memindahkan pusat politik dan ekonomi negara tersebut."

Hanya memberi tahu penduduk bahwa mereka harus pindah dari Teheran tidak akan berhasil. dan pemerintah "harus pergi sendiri terlebih dahulu sehingga rakyat akan mengikuti kami," kata Pezeshkian.

Ada pula alasan ekonomi untuk mencari ibu kota baru yang lebih dekat dengan Teluk Persia, yang dilalui rute perdagangan utama, tegasnya.

"Pembangunan negara lebih lanjut tidak mungkin dilakukan jika tren saat ini terus berlanjut, ketika kita membawa sumber daya dari selatan negara dan laut ke pusat, mengubahnya menjadi produk di sana, dan mengirimkannya kembali ke selatan untuk diekspor," kata sang presiden sebagaimana dilansir RT .

Kondisi seperti itu sangat melemahkan dan mengurangi daya saing kita, dan kita tidak punya pilihan lain selain memindahkan pusat ekonomi dan politik negara ke selatan dan lebih dekat ke laut, tegasnya.

Gholamhossein Karbaschi, yang menjabat sebagai wali kota Teheran pada 1990-an, telah membantah gagasan Pezeshkian, dengan alasan bahwa tidak ada pengganti yang cocok untuk Teheran. Ke mana Anda ingin pergi? katanya dalam sebuah wawancara dengan outlet Asr Iran. Mantan wali kota itu memperingatkan bahwa beberapa negara yang sebelumnya memutuskan untuk memindahkan ibu kota mereka akhirnya kehilangan uang dan mendapatkan dua kota yang bermasalah, bukan satu.

Teheran, yang telah menjadi ibu kota Iran sejak 1786, terletak di utara negara itu, 100 km dari Laut Kaspia. Kota ini dihuni oleh 9,4 juta orang, hampir 17 juta di antaranya berada di wilayah metropolitan yang lebih besar, menjadikan Teheran kota terbesar di Iran dan Asia Barat, serta wilayah metropolitan terbesar kedua di Timur Tengah, setelah Kairo.

Ini bukan pertama kalinya otoritas Iran mengusulkan pemindahan ibu kota dari Teheran. Usulan serupa pernah diajukan selama masa jabatan Presiden Mahmoud Ahmadinejad antara 2005 dan 2013. Saat itu, parlemen memilih untuk membentuk dewan khusus guna mencari pengganti. Namun, keputusan akhir tentang pemindahan ibu kota tidak pernah dibuat.

Pezeshkian dilantik sebagai presiden Iran pada akhir Juli setelah mengalahkan pesaingnya Saeed Jalili dengan perolehan suara 53,7 berbanding 44,3 pada putaran kedua pemilihan awal bulan itu. Pemungutan suara dadakan itu dilakukan setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Mei.

Topik Menarik