Bengkulu Diguncang 868 Kali Gempa Bumi Selama 20 Bulan

Bengkulu Diguncang 868 Kali Gempa Bumi Selama 20 Bulan

Berita Utama | okezone | Jum'at, 23 Agustus 2024 - 14:06
share

BENGKULU - Petugas Stasiun Geofisika Kelas III Kepahiang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Provinsi Bengkulu mengungkapkan, terjaadi 868 kali gempa di daerah ini selama 20 bulan terakhir, terhitung Januari-Desember 2023 dan Januari 2024-Kamis 22 Agustus 2024. Getaran gempa yang dirasakan sebanyak 27 kali.

Kepala Stasiun Geofisika, Kelas III Kepahiang, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Amton Sugiharto menjelaskan, sepenjang tahun 2023 (Januari - Desember) terjadi 568 kali gempa bumi. Dari jumlah itu 15 kali guncangan gempa dirasakan masyarakat.

Lalu di tahun 2024 (Januari-Kamis 22 Agustus 2024) daerah yang memilik 10 kabupaten/kota ini diguncang gempa 300 kali gempa dengan getaran gempa yang dirasakan sebanyak 12 kali.

Di mana tahun 2023, frekuensi Magnitudo (M) <3, 46.1 dan 3 M 5, 53.2. Dengan frekuensi kedalaman, 60

Di tahun 2023 hingga Kamis 22 Agustus 2024, jelas Anton, terjadi beberapa kali gempa besar M>5 dan dirasakan masyarakat di Bengkulu. Rinciannya, gempa M=5,3 pada Senin 17 April 2023. Gempa itu dengan kedalaman 22 Km, berlokasi di 58 km Barat Daya, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Gempa tersebut dirasakan di Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara III MMI, Kabupaten Kepahiang, Kota Bengkulu II-III MMI, Kecamatan Liwa Kabupaten Lampung Barat, Lampung, Kecamatan Lemong Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, dan Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan I-II MMI.

Lalu gempa bumi dengan M=5, dengan Kedalaman 10 km, berlokasi di 109 km, Tenggara Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, dirasakan di Kabupaten Mukomuko III MMI, pada Kamis 10 Agustus 2023.

Kemudian pada Jumat 3 November 2023, gempa berkekuatan Magnitudo (M=)5,3 dengan kedalaman 85 Km, berlokasi di 83 km Barat Laut, Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.

Gempa ini dirasakan di Kecamatan Enggano, Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma II-III MMI. Di Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Kecamatan Liwa Kabupaten Lampung Barat, Lampung dan Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan II MMI.

Selanjutnya gempa berkekuatan M=5,3 dengan kedalaman 21 km, berlokasi di 83 km Barat Daya Kabupaten Pesisir Barat, Sumatera Barat dirasakan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Kota Sungai Penuh, Jambi, II-III MMI, Kota Padang, Sumatera Barat II MMI, pada Rabu 20 Maret 2024.

Terakhir pada Sabtu 23 Maret 2024, gempa dengan Magnitudo (M=)5,6 kedalamannya 60 km, berlokasi di 31 km Barat Daya, Kabupaten Bengkulu Selatan. Gempa ini dirasaka (MMI): III-IV Kota Bengkulu, III-IV Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, III Kecamatan Liwa Kabupaten Lampung Barat, Lampung.

Lalu MMI III Kabupaten Kepahiang, Lebong, Bengkulu Utara, Mukomuko, Kecamatan Enggano, Bengkulu Utara, Kecamatan Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, II Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus, Lampung, Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat, IV Kabupaten Kaur, Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.

''Gempa bumi di wilayah Bengkul, disebabkan 2 sumber gempa. Zona subduksi lempeng Indo-Australia di barat daya pulau Sumatera. Zona Subduksi ini bergerak 55 mm/tahun sampai 57 mm/tahun. Zona ini juga masuk dalam zona Megathrust Sumatera pada segment Megathrust Mentawai-Siberut dan Megathrust Enggano,'' kata Anton, Jumat (22/8/2024).

''Zona sesar aktif, terdapat beberapa zona sesar aktif yang berada di Bengkulu. Diantaranya di laut, berupa Sesar segmen Enggano dan di darat berupa segmen Ketahun, segmen dikit, segmen Musi, dan segmen Manna. Pergerakan sesar di wilayah Bengkulu berkisar 11 mm/tahun,'' sambung Anton.

Kelas Bahaya Tsunami Kategori Tinggi
Provinsi yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, Bengkulu masuk dalam zona merah bahaya bencana alam gempa dan tsunami. Berdasarkan dokumen Kajian Risiko Bencana Provinsi Bengkulu, tahun 2022-2026, daerah rawan gempa diiringi gelombang tsunami terdapat ditujuh kabupaten/kota.

Seperti Kota Bengkulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Dari tujuh daerah tersebut tersebar di 43 kecamatan, dengam kelas bahaya tsunami kategori tinggi sebanyak 41 kecamatan dan 2 kecamatan kategori rendah.

Dua kecamatan kategori rendah itu Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko dan Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara. Lalu dilihat dari kelas risiko bahaya tsunami kategori tinggi tersebar di 28 kecamatan, kategori rendah sebanyak 4 kecamatan dan kategori sedang terdapat di 11 kecamatan.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah mengatakan, daerah rawan bencana gempa dan tsunami dihuni 119.669 jiwa. Ratusan ribu jumlah penduduk itu berpotensi terpapar bencana tsunami.

''Berdasarkan dokumen Kajian Risiko Bencana Provinsi Bengkulu, tahun 2022-2026, ada 7 kabupaten dan kota rawan gempa diiringi gelombang tsunami. Tersebar di 43 kecamatan,'' kata Khristian.

Sebaran kecamatan rawan tsunami, jelas Khristian, di Kabupaten Bengkulu Selatan, ada 6 kecamatam. Yakni, Manna, Kota Manna, Pino Raya, Kedurang Ilir, Bunga Mas, dan Pasar Manna. Di Kabupaten Bengkulu Utara, terdapat di 8 kecamatan. Seperti Enggano, Lais, Batik Nau, Ketahun, Putri Hijau, Air Besi, Air Napal dan Pinang Raya.

Lalu di Kabupaten Kaur tersebar di 7 kecamatan. Yakni, Tanjung Kemuning, Kaur Tengah, Kaur Selatan, Maje, Nasal, Semidang Gumay dan Tetap. Selanjutnya, terang Khristian, Kabupaten Seluma, ada 6 kecamatan. Mulai dari Sukaraja, Semidang Alas Maras, Air Periukan, Seluma Selatan, Talo Kecil dan Ilir Talo.

Di Kabupaten Mukomuko, tersebar di 8 kecamatan. Seperti, Kota Mukomuko, Pondok Suguh, Ipuh, Air Rami, Teramang Jaya, XIV Koto, Air Dikit dan Sungai Rumbai. Kemudian di Kabupaten Bengkulu Tengah, terdapat di Kecamatam Pondok Kelapa.

Terakhir di Kota Bengkulu, tersebar di 7 kecamatan. Yakni, Kecamatan Gading Cempaka, Teluk Segara, Muara Bangkahulu, Kampung Melayu, Ratu Agung, Ratu Samban dan Kecamatan Sungai Serut.

"Daerah rawan tsunami ini ada kelas bahaya, risiko, kerentanan dan kelas kapaaitas. Ada kategori tinggi, sedang dan rendah," jelas Khristian.

Dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami, dari BPBD Provinsi Bengkulu, telah melakukan mitigasi berupa pelatihan kesiap-siagaan bencana, sosialisasi kepada masyarakat terkait ancaman dan upaya mitigasinya. Lalu membentuk desa/kelurahan tangguh bencana serta menyusun rencana kontijensi bencana gempa bumi dan tsunami.

''Kita dari BPBD juga menganggarkan dan mengusulkan ke BNPB setiap tahun, buffer stock makanan siap saji. Untuk peralatan serta pelengkapan yang ada dilaksanakan pemeliharaan berkala,'' tandas Khristian.

Topik Menarik