AS: Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Kini Sudah di Depan Mata!

AS: Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Kini Sudah di Depan Mata!

Berita Utama | inews | Jum'at, 23 Agustus 2024 - 06:00
share

NEW YORK, iNews.id - Kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan para tawanan Israel kini dilaporkan sudah di depan mata. Hal itu diungkapkan Utusan AS untuk PBB, Linda Thomas Greenfield, kepada Dewan Keamanan PBB, Kamis (22/8/2024).

Dia pun mendesak dewan yang beranggotakan 15 negara itu untuk menekan para pejuang Hamas Palestina agar menerima proposal yang dijembatani para mediator. "Ini adalah momen yang menentukan bagi perundingan gencatan senjata dan bagi kawasan (Timur Tengah) ini," kata Greenfield, seperti dikutip laman Alarabiyah dari Reuters.

"Dan karenanya setiap anggota Dewan (Keamanan PBB) ini harus terus mengirimkan pesan yang kuat kepada para pelaku lain di kawasan ini untuk menghindari tindakan yang akan menjauhkan kita dari penyelesaian kesepakatan ini," ujar diplomat AS itu lagi.

Para mediator yang terdiri atas Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat terus berusaha mencari titik temu dalam putaran baru negosiasi antara Hamas-Israel. Tugas mereka menjadi semakin berat pascakematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, akhir pekan lalu.

Hamas menolak berpartisipasi dalam perundingan pekan lalu, dengan alasan tidak ada kejelasan syarat dan ketentuan yang diajukan pihak Israel soal gencatan senjata dan pembebasan tawanan/tahanan.

Hamas menginginkan perjanjian yang dapat mengakhiri perang serta membebaskan tawanan Israel dan tawanan asing di Gaza sebagai imbalan atas kebebasan banyak warga Palestina yang dipenjara oleh Israel. Namun, negosiasi berjalan buntu. Hamas pun menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas kegagalan untuk mencapai kesepakatan.

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, perang hanya akan berakhir setelah Hamas dikalahkan. Menurut dia, gencatan senjata untuk memungkinkan pertukaran tawanan Israel dan tahanan Paleatina hanya akan menjadi jeda perang sementara selama kelompok pejuang Palestina itu tetap menjadi ancaman bagi Israel.

Belakangan, Netanyahu diisukan siap menyetujui lagi proposal yang diajukan Joe Biden Mei lalu.

Topik Menarik