Kualitas Udara Buruk Bikin Masyarakat Rentan Terkena ISPA, Ini Saran Dokter

Kualitas Udara Buruk Bikin Masyarakat Rentan Terkena ISPA, Ini Saran Dokter

Berita Utama | okezone | Minggu, 30 Juni 2024 - 03:45
share
 

SEJAK beberapa hari belakangan ini, kualitas udara di Jakarta kembali menjadi perhatian. Diketahui indeks polusi udara mencapai angka 160, yang dikategorikan sebagai tidak sehat oleh situs pemantauan kualitas udara IQAir.

Dokter Spesialis Paru, dr. Jaka Pradipta, Sp.P, mengatakan polusi udara di sekitar sudah sangat mencemaskan sehingga membatasi ruang lingkup masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan. Polusi bukan hanya berdampak buruk bagi saluran pernafasan orang dewasa namun juga rentan terjadi pada anak yang bisa berakibat pada tumbuh kembang mereka.

“Kualitas udara yang buruk rentan menimbulkan gangguan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) yang seringkali dianggap sepele. Padahal ISPA memiliki efek negatif jangka panjang, sehingga harus dicegah sedini mungkin,” ujar dr Jaka saat ditemui dalam acara Xiaomi x Parentalk Talkshow: Jaga Kualitas Udara Baik untuk Optimalkan Kesehatan Keluarga, baru-baru ini.

Selain itu, lanjut dr Jaka, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut lima kematian terbanyak di dunia adalah stroke, jantung, infeksi paru, hipertensi, dan kanker itu disebabkan oleh polusi.

“Dalam jangka panjang polusi bisa menurunkan kualitas paru, bisa kena stroke dan kanker. Itulah kenapa WHO sangat concern terhadap polusi udara,” katanya.

 

Sementara itu, dalam jangka waktu yang cepat, dampak dari paparan polusi bisa menyebabkan iritasi pada saluran nafas. Terutama anak-anak dan lansia muda mengalami batuk dan alergi.

“Apalagi sekarang musim pancaroba, kadang anak batuk berulang, itu bisa menyebabkan alergi,” tuturnya.

Oleh karena itu, menurut Jaka penting sekali untuk menjaga udara berkualitas baik terutama dalam lingkungan rumah. Pasalnya tak hanya polusi di luar ruangan saja yang berbahaya, tapi juga di dalam rumah.

Bahkan ada penelitian yang menyebut penyebab polusi udara bisa mencapai lima kali lebih banyak saat berada di dalam ruangan. Hal itu karena kurangnya ventilasi untuk memastikan sirkulasi udara.

“Beberapa langkah bisa dilakukan untuk menjaga kualitas udara yang baik di rumah. Secara prinsip, ventilasi udara harus bagus, dari ruangan tertutup akan keluar (udara), buka pintu dan jendela. Tapi kalau di luar dalam kondisi merah kita tutup karena debunya masuk. Nah ketika kondisi udara di luar menunjukkan warna merah atau buruk, tutup semua pintu dan jendala, kemudian bisa gunakan air purifier,” ujar dr Jaka.

Topik Menarik