Terungkap, Bangsa Mesir Telah Mengenal Bedah Otak 4 Ribu Tahun Lalu

Terungkap, Bangsa Mesir Telah Mengenal Bedah Otak 4 Ribu Tahun Lalu

Berita Utama | sindonews | Kamis, 30 Mei 2024 - 10:15
share

Kemajuan ilmu pengetahuan terutama di bidang kesehatan telah ditunjukkan bangsa Mesir kuno sejak ribuan tahun silam. Salah satu buktinya adalah penemuan tengkorak manusia yang menjalani prosedur bedah otak untuk mengobati kanker.

Temuan baru ini semakin melengkapi khazanah keilmuan medis. Selain bedah otak, ribuan tahun lalu, orang Mesir kuno telah melakukan beberapa perawatan medis yang mirip dengan yang dilakukan dokter saat ini. Bukti teks dan arkeologi menunjukkan mereka dapat membuat prostetik dan menambal gigi berlubang.

Dalam penelitian yang diterbitkan pada 29 Mei di jurnal Frontiers in Medicine, tim ilmuwan internasional menjelaskan bagaimana mereka menemukan bukti upaya prosedur pembedahan pada dua tengkorak manusia berusia 4.000 tahun.

"Kami melihat meskipun orang Mesir kuno mampu menangani patah tulang kranial yang kompleks, kanker masih merupakan batas pengetahuan medis," kata Tatiana Tondini, rekan penulis studi dan peneliti di University of Tbingen di Jerman, dalam sebuah pernyataan dilansir dari Popular Science, Kamis (30/5/2024). "Kami ingin belajar tentang peran kanker di masa lalu, seberapa umum penyakit ini di masa kuno, dan bagaimana masyarakat kuno berinteraksi dengan patologi ini."

Dalam penelitian tersebut, tim memeriksa dua tengkorak yang disimpan di Koleksi Duckworth Universitas Cambridge. Tengkorak dan rahang bawah 236 berasal dari antara 2687 dan 2345 SM, dan milik individu laki-laki berusia antara 30 hingga 35 tahun. Tengkorak E270 berasal dari antara 663 dan 343 SM dan milik individu perempuan yang berusia di atas 50 tahun.

Lesi besar yang konsisten dengan kerusakan jaringan berlebihan - suatu kondisi yang disebut neoplasma - ditemukan pada Tengkorak 236. Ada juga sekitar 30 lesi metastasis kecil dan bulat yang tersebar di seluruh tengkorak.

Anehnya, mereka juga menemukan berbagai bekas sayatan di sekitar lesi ini. Mereka percaya bekas sayatan itu kemungkinan dibuat oleh benda tajam, mungkin instrumen logam.

"Tampaknya orang Mesir kuno melakukan semacam intervensi bedah yang terkait dengan adanya sel kanker, membuktikan bahwa pengobatan Mesir kuno juga melakukan perawatan eksperimental atau eksplorasi medis terkait dengan kanker," kata Albert Isidro, rekan penulis studi dan ahli bedah onkologi di Rumah Sakit Universitas Sagrat Cor di Spanyol, dalam sebuah pernyataan.

Tengkorak E270 memiliki lesi besar yang kemungkinan adalah tumor kanker yang menyebabkan kerusakan tulang. Menurut tim, ini bisa menjadi tanda bahwa kanker adalah patologi umum di zaman kuno. Tengkorak E270 juga memiliki dua lesi sembuh dari luka traumatis. Salah satu luka tampaknya akibat peristiwa kekerasan jarak dekat dengan penyerang menggunakan senjata tajam. Lesi yang sembuh ini mungkin berarti bahwa individu tersebut dapat menerima semacam perawatan dan selamat karenanya.

Namun, melihat luka seperti ini pada spesimen wanita tidak umum, karena sebagian besar luka terkait kekerasan dalam arkeologi ditemukan pada kerangka pria. "Apakah wanita ini terlibat dalam kegiatan peperangan?" tanya Tondini. "Jika demikian, kita harus memikirkan kembali peran perempuan di masa lalu dan bagaimana mereka secara aktif ambil bagian dalam konflik selama masa kuno."

Mempelajari sisa-sisa kerangka seperti ini menghadapi beberapa tantangan besar yang membuat sulit untuk secara definitif menyatakan apa yang terjadi. Sisa-sisa sering ditemukan tidak lengkap dan biasanya tidak disertai dengan riwayat klinis yang diketahui. Penelitian lebih lanjut pada spesimen lain dapat membantu mengurai lebih banyak tentang cara masyarakat kuno menangani kanker.

"Temuan ini adalah bukti unik tentang bagaimana pengobatan Mesir kuno akan mencoba menangani atau mengeksplorasi kanker lebih dari 4.000 tahun lalu," kata Edgard Camars, rekan penulis studi dan paleopatolog di University of Santiago de Compostela di Spanyol, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Ini adalah perspektif baru yang luar biasa dalam pemahaman kita tentang sejarah pengobatan."

Topik Menarik