Mahasiswa S3 Ilmu Politik UI Sukses Gelar Simposium Nasional

Mahasiswa S3 Ilmu Politik UI Sukses Gelar Simposium Nasional

Terkini | banten.inews.id | Kamis, 19 Desember 2024 - 20:10
share

SERANG, iNewsBanten - Simposium Nasional bertema “The Political Economy of Extractivism and Sustainable Development” sukses diselenggarakan oleh mahasiswa Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) angkatan 2024. Acara ini bekerja sama dengan Center for Election and Political Party(CEPP) FISIP UI dan Asosiasi Dosen Ilmu Politik Indonesia (ADIPI), menghadirkan kurang lebih 200 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari Profesor dan guru besar, aktivis lingkungan, mahasiswa, staf kementerian, hingga warga lokal. Peserta tersebar dari Aceh sebagai titik pertama Indonesia, ke Sidrap di timur, hingga ke Leicester, Inggris sana.

Acara dibuka oleh Julian A. Pasha, Ph.D, Ketua Departemen Ilmu Politik, dengan 4 (empat) narasumber ahli dan 15 (lima belas) presenter Mahasiswa Doktoral Ilmu Politik UI Angkatan 2024. Narasumber ahli terdiri dari Chusnul Mariyah, Ph.D, Dr. Fuad Bawazier, M.A., Ph.D., Dr. Ir. Muhammad Said Didu, Dr. Mulyadi, S.Sos., M.Si, dan Dr. Abdul Aziz S.R., M.Si. 

Membahas topik “The Political Economy of Extractivism and Sustainable Development” sangat penting karena mengangkat isu-isu fundamental yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, keadilan sosial, dan keberlanjutan lingkungan di tengah era globalisasi. Simposium pun berlangsung sangat hidup dengan dihadiri oleh 213 peserta dari berbagai latar belakang dan institusi yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia.

 

Topik ekstraktivisme menarik untuk dibahas mengingat banyak negara, khususnya di Global South, sangat bergantung pada ekstraksi sumber daya alam seperti mineral, minyak, gas, dan kayu untuk menopang ekonomi mereka. Indonesia termasuk salah satunya. Ketergantungan ini sering kali menciptakan resource curse (kutukan sumber daya), di mana kekayaan alam tidak menghasilkan pembangunan yang inklusif, tetapi justru meningkatkan ketimpangan dan konflik.

Ekstraktivisme sering kali menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat lokal, seperti penggusuran, perampasan lahan, dan kerusakan lingkungan. Eksploitasi sumber daya alam juga berkontribusi signifikan terhadap krisis iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan degradasi ekosistem.

 

Model pembangunan berbasis ekstraktivisme cenderung tidak berkelanjutan karena eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Dengan membahas topik ini, hasil dari Simposium Nasional ini diharapkan dapat mengeksplorasi hubungan kompleks antara kepentingan ekonomi, kebijakan politik, dan keberlanjutan lingkungan, sehingga membantu mengidentifikasi solusi yang mendukung kesejahteraan masyarakat global secara berkelanjutan.

Topik Menarik