Hindari Isu Kiamat, Ustadz Adi Hidayat: Persiapkan Amal untuk Akhirat
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan penjelasan mendalam tentang topik yang sering memicu perhatian masyarakat, yaitu waktu terjadinya kiamat.
UAH menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan kiamat akan terjadi, kecuali Allah semata.
“Pengetahuan tentang kapan terjadinya kiamat sepenuhnya adalah hak prerogatif Allah,” ujar UAH, dikutip dari YouTube @tvcahayaislammuslim, Senin (16/12/2024).
Ia menambahkan bahwa klaim manusia mengenai waktu spesifik kiamat, termasuk tanggal atau tahun tertentu, hanyalah spekulasi belaka.
UAH mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu terkait kiamat yang sering kali beredar.
“Kalau ada isu mengatakan kiamat akan terjadi pada tanggal tertentu, langsung saja katakan itu mustahil,” tegasnya.
Ustadz Adi Hidayat membagikan pengalamannya terkait isu kiamat yang pernah muncul di masa lalu. Ia mengingat kembali rumor yang menyebutkan kiamat akan terjadi pada 9 September 1999 (9-9-1999).
“Saat itu saya berada di Garut, dan Masya Allah, sebagian pasar menjadi sepi. Namun, apa yang terjadi? Kiamat tidak datang,” kenangnya. Hal serupa terjadi pada tahun 2002, di mana isu kiamat disebut akan terjadi pada 2 Februari 2002 (02-02-2002), namun hal itu juga terbukti salah.
Menurut UAH, fenomena seperti ini menunjukkan bagaimana manusia sering terjebak dalam hal yang tidak pasti. Ia mengutip ayat Al-Qur’an yang menegaskan bahwa hanya Allah yang mengetahui detail waktu kiamat.
“Allah memberikan pernyataan tegas: ‘Hanya milik Allah pengetahuan tentang hari kiamat, dari harinya, waktunya, sampai ke detiknya,’” jelas UAH.
Ia menyarankan umat Islam untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak memiliki dasar dan fokus pada hal-hal yang lebih penting, yaitu mempersiapkan kehidupan akhirat.
UAH menekankan bahwa yang lebih penting dari mengetahui waktu kiamat adalah kesiapan menghadapi kehidupan setelah kematian.
“Kita tidak tahu kapan kiamat itu akan datang, tapi yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan diri dengan memperbanyak iman dan amal saleh,” tuturnya.
Ia mengajak umat Islam untuk menjadikan hidup sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri, menjauhi dosa, dan memperbanyak ibadah.
“Fokuslah menjadi pribadi yang lebih baik dengan menjaga hubungan dengan Allah dan menjalankan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh,” tambahnya.
UAH menutup pesannya dengan mengingatkan agar umat Islam selalu menjaga keimanan, tidak mudah terpengaruh oleh spekulasi, dan menghadapi segala tantangan hidup dengan penuh ketakwaan.
"Jangan terjebak isu yang tidak berdasar, tetapi jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah," pungkasnya.