Warga Kupang Digegerkan Penemuan Mayat Mahasiswa Asal Sumba Tengah Menggantung di Pohon Jati
KUPANG, iNewsTTU.id – Warga Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang dikejutkan dengan penemuan seorang pria yang ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (11/1/2025) siang.
Korban diketahui berinisial ASUT (20), seorang mahasiswa asal Kabupaten Sumba Tengah yang tengah menempuh studi di salah satu kampus di Kota Kupang.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan R.J.H. Manurung, membenarkan penemuan tersebut dan menjelaskan bahwa peristiwa ini diduga merupakan kasus bunuh diri.
"Benar, ada kasus dugaan gantung diri di Naimata yang ditemukan siang tadi, dan saat ini sudah ditangani oleh anggota Polsek Maulafa dan Polresta Kupang Kota," ungkap Kapolresta Aldinan Manurung.
Kronologi kejadian bermula saat seorang warga berinisial MF (36) yang sedang mencari ayam peliharaannya di area tanah kosong sekitar tempat tinggalnya, menemukan korban tergeletak dengan leher bekas terjerat tali.
Di dekat tubuh korban, ditemukan sebuah tali yang tergantung di pohon jati, dalam kondisi sudah putus, serta sebilah pisau yang masih berada dalam sarungnya. MF segera melaporkan penemuan tersebut kepada ketua RT setempat.
Pihak Polsek Maulafa, yang menerima laporan dari Bhabinkamtibmas Kelurahan Naimata, Aipda Apner Manu, langsung menuju lokasi kejadian untuk mengamankan area sekitar.
Selanjutnya, anggota piket Polresta Kupang Kota, yang dipimpin Kanit SPKT Aiptu Edison Tarmo, juga turut hadir untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.
Setelah Inafis Polresta Kupang Kota tiba, dilakukan pemeriksaan di lokasi kejadian, pengumpulan barang bukti, dan jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Drs. Titus Ully Kupang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil olah TKP, diduga korban meninggal akibat gantung diri dengan menggunakan tali nilon.
Kapolresta Kombes Aldinan juga menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab korban melakukan bunuh diri.
Pihak keluarga, yang diwakili oleh saudara AM, setelah bermusyawarah, memutuskan untuk menolak otopsi dan menerima kematian korban sebagai takdir dari Tuhan. Penolakan otopsi ini kemudian dibuatkan berita acara oleh Polsek Maulafa.
Berapa Nilai Maksimal SKB CAT 2024?
Dalam kesempatan tersebut, Kombes Aldinan mengimbau masyarakat untuk tidak mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri, mengingat bahwa hal tersebut tidak menyelesaikan masalah.
"Setiap manusia tentu mempunyai masalah berbeda-beda yang harus diselesaikan, namun bukan dengan cara bunuh diri," jelasnya.