Kepala Barantin Perkuat Pengawasan Karantina di PLBN Wini dan Napan
KEFAMENANU,iNewsTTU.id-- Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean, melakukan kunjungan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini dan Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Senin (25/11/2024). Kunjungan ini bertujuan memastikan kesiapan layanan karantina di wilayah perbatasan, menjaga Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap sebagai zona hijau bebas penyakit, dan memperketat pengawasan lalu lintas komoditas.
“Karantina adalah garda terdepan dalam menjaga keamanan wilayah, terutama di perbatasan. Sekecil apa pun lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan harus dipastikan bebas risiko agar tidak mengancam keamanan negara,” tegas Sahat dalam sambutannya.
PLBN Wini: Fokus Utama Pengawasan Karantina
Sebagai PLBN teramai kedua di NTT setelah PLBN Motaain, PLBN Wini memiliki volume lalu lintas yang signifikan, terutama kebutuhan pangan sehari-hari. Sahat menekankan pentingnya peran karantina dalam menjaga status zona hijau NTT yang terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
“NTT adalah wilayah bebas PMK. Status ini harus kita pertahankan agar mendukung program nasional seperti sentra ternak dan peningkatan konsumsi pangan bergizi masyarakat,” ungkap Sahat.
PLBN Napan: Kesiapan Operasional untuk Dukungan Tradisi Adat
PLBN Napan, yang baru diresmikan pada 2 Oktober 2024 oleh Presiden RI, mendapat perhatian khusus dalam kunjungan ini. Meski arus lalu lintas komoditas di PLBN ini sebagian besar diperuntukkan untuk keperluan adat, Sahat menegaskan pentingnya sertifikasi karantina untuk memastikan keamanan.
“Meski lalu lintas hewan di PLBN Napan lebih banyak terkait acara adat, pemeriksaan karantina tetap wajib dilakukan. Kita harus memastikan tradisi tetap berjalan tanpa mengorbankan keamanan wilayah,” ujarnya.
Antisipasi Jelang Natal dan Tahun Baru
Ribuan Warga Hadiri Kampanye Cagub Sulteng Ahmad Ali di Pagimana, Kemenangan Kian Terlihat
Sahat memperkirakan lonjakan aktivitas lintas batas menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan meminta peningkatan kesiapan petugas karantina. Menurutnya, pelayanan prima di PLBN tidak hanya penting untuk keamanan tetapi juga sebagai cerminan citra Indonesia di mata dunia.
“PLBN ini adalah wajah Indonesia. Pelayanan yang baik di perbatasan mencerminkan kualitas bangsa kita. Untuk itu, kami akan menambah jumlah petugas karantina dan memastikan pemeriksaan dilakukan dengan optimal, khususnya saat momen Nataru,” kata Sahat.
Pentingnya Kolaborasi Lintas Instansi
Kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Bea Cukai, Imigrasi, Satgas Pamtas, dan Pemerintah Daerah. Sahat menekankan bahwa fungsi karantina tidak akan berjalan maksimal tanpa kerja sama yang baik antar-lembaga.
“Karantina adalah pekerjaan penuh risiko. Tidak mungkin kami bekerja sendiri. Kolaborasi dengan semua pihak, termasuk masyarakat, sangat penting untuk menjaga keamanan Indonesia,” tegasnya.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat pengawasan karantina di perbatasan, mendukung program nasional, serta menjaga stabilitas wilayah perbatasan Indonesia.