Eco-Tourism Bukan Sekadar Menjaga Lingkungan, tapi Keseimbangan Konservasi dan Ekonomi
Pemangku kepentingan diminta untuk mempercepat adopsi teknologi hijau dan inovasi berkelanjutan di sektor pariwisata Indonesia. Terlebih lagi, eco-tourism bukan sekadar menjaga lingkungan, tetapi juga menciptakan keseimbangan antara konservasi, komunitas dan ekonomi.
Topik eco-tourism tersebut dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Inovasi Hijau untuk Eco-Tourism: Mendorong Praktik Berkelanjutan di Destinasi Wisata” di Wantilan, Jimbaran Hub.
FGD ini menghadirkan para ahli di bidang arsitektur hijau, teknologi berkelanjutan, serta pengelola kawasan eco-tourism yang telah sukses mengimplementasikan inovasi hijau. Mereka adalah Pakar desain berkelanjutan, Petra Schneider; Technology Expert, ASECH Indonesia, Kun Wardana; dan pengelola kawasan eco-tourism Putu Gede Elman.
“Melalui diskusi ini, kami berharap dapat melahirkan strategi nyata untuk mempercepat adopsi inovasi hijau di sektor pariwisata, khususnya di Bali,” ucap CEO Jimbaran Hijau, Agung Prianta, dikutup Jumat (28/2/2025).
Dalam paparannya, Petra Schneider menyoroti prinsip utama dalam desain berkelanjutan yakni konservasi air, pengurangan emisi karbon hingga 50 setiap dekade, regenerasi keanekaragaman hayati, serta penghentian praktik biogeokimia yang merusak keseimbangan lingkungan.
Sementara itu, Putu Gede Elman membagikan implementasi nyata inovasi hijau dalam pengelolaan destinasi wisata dengan menerapkan sistem pengelolaan energi yang efisien, daur ulang plastik, kebun organik, serta pemanfaatan maggot sebagai bagian dari ekosistem pengelolaan limbah organik
Hasil diskusi ini akan dirumuskan menjadi rekomendasi strategis bagi pemangku kepentingan dalam mendorong implementasi teknologi hijau di destinasi wisata. Head of Strategic Planning Jimbaran Hijau, Yusea Eka Prasetya menegaskan bahwa FGD ini merupakan bagian dari monthly networking series yang bertujuan membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan secara konkret.
“Diskusi ini memperkuat komitmen kami dalam menerapkan konsep eco-tourism yang lebih baik. Ke depan, kami berharap adanya tindak lanjut dan kolaborasi dengan pemerintah serta pihak terkait untuk mewujudkan kawasan wisata yang lebih ramah lingkungan,” ucapnya.
Jimbaran Hijau dan ASECH Indonesia terus berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem pariwisata berkelanjutan melalui kolaborasi lintas sektor, inovasi teknologi, dan edukasi masyarakat.