Kemenparekraf Perkuat Atraksi dan Amenitas Desa Wisata agar Dikenal hingga Mancanegara 

Kemenparekraf Perkuat Atraksi dan Amenitas Desa Wisata agar Dikenal hingga Mancanegara 

Travel | inews | Sabtu, 27 Juli 2024 - 10:13
share

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak desa wisata di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Maka itu, diperlukan kolaborasi untuk meningkatkan atraksi serta amenitas di destinasi wisata.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya menjelaskan, dalam peningkatan atraksi dan amenitas di destinasi wisata, diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.

Sektor parekraf tidak bisa berdiri sendiri kita harus berkolaborasi, kata Nia Niscaya dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Nia menjelaskan tahun ini BCA kembali berkomitmen membina dan mendampingi Desa Wisata ADWI 2024. Selama penyelenggaraan ADWI sejak 2021-2023, BCA telah melakukan pendampingan kepada 15 desa wisata antara lain Desa Wisata Pecinan Glodok di Jakarta, Desa Wisata Saba Budaya Baduy di Lebak Jawa Barat, Desa Wisata Situs Gunung Padang di Cianjur Jawa Barat, Desa Wisata Semen di Blitar Jawa Timur, dan Desa Wisata Pahawang di Lampung.

Kemudian Desa Wisata Dayun di Siak Riau, Desa Wisata Silokek di Sijunjung Sumatera Barat (Desa Wisata Binaan Bakti BCA), Desa Wisata Kampung Warna Warna Tigarihit di Simalungun Sumatera Utara, Desa Wisata Kampung Melayu (Benua Melayu Laut) di Pontianak, dan Desa Wisata Malangga di Toli Toli Sulawesi Tengah.

Selain itu juga Desa Wisata Edelweiss Wonokitri di Jawa Timur, Desa Wisata Prai Ijing Tebara di NTT, Desa Wisata Kakaskasen Dua di Tomohon Sulawesi Utara, Desa Wisata Terong di Belitung, dan Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung di Sumatera Barat.

Angka 15 ini jangan dilihat kecilnya, tapi ini menunjukkan komitmen yang jelas dan memberikan inspirasi untuk bersama-sama berkolaborasi, jadi kami berterima kasih, kata Nia.

Nia menambahkan, BCA juga berencana membawa Desa Wisata untuk berpartisipasi di ITB Berlin 2025. Bahkan pada Juni 2024, diperluas akses pasar lima desa binaan dalam Bali Beyond Travel Fair (BBTF).

Jadi inilah bentuk komitmen yang memberikan empowerment kepada desa wisata, membuktikan ADWI tidak berhenti di situ saja, namun ADWI terus dipromosikan, dibina, kata Nia.

Sedangkan kolaborasi dengan BMKG, di antaranya dalam menyusun prakiraan cuaca berbasis dampak/Impact Based Forecast sebagai rekomendasi aktivitas pariwisata untuk wisatawan dan industri pariwisata. Proyek percontohannya akan dilakukan di Labuan Bajo, NTT.

Selanjutnya untuk kolaborasi dengan Grab yaitu pembuatan fitur Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab yang menyediakan laman berisi ragam informasi lengkap seperti kontak darurat, daftar alamat kantor kepolisian dan kedutaan, rumah sakit, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan wisatawan saat terjadi kondisi darurat. Setelah Bali dan Jakarta, rencananya fitur ini akan hadir di Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Batam.

Kita tidak menginginkan sesuatu terjadi, tetapi ketika itu terjadi ada langkah-langkah yang bisa kita lakukan, kata Nia.

Topik Menarik