Terungkap, Mendaur Ulang Cat Tidak Terpakai Bisa Selamatkan Lingkungan!

Terungkap, Mendaur Ulang Cat Tidak Terpakai Bisa Selamatkan Lingkungan!

Travel | inews | Selasa, 4 Juni 2024 - 23:27
share

JAKARTA, iNews.id - Menjaga lingkungan tetap lestari sudah menjadi kewajiban setiap orang. Ada banyak cara yang dilakukan untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG), salah satunya mendaur ulang cat tidak terpakai menjadi produk yang bermanfaat.

Ya, konsep sustainability menjadi prioritas utama saat ini untuk mendukung SDGs. Bahkan, industri cat seperti Mowilex juga menunjukkan langkah maju dengan inisiatif daur ulang yang signifikan. Salah satu contoh pentingnya adalah pendekatan inovatif mengubah cat premium yang tidak terpakai menjadi produk baru berkualitas tinggi, sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

Niko Safavi selaku CEO PT Mowilex Indonesia mengatakan, mowilex recycled menggunakan kembali (mendaur ulang) cat premium yang tidak terpakai dan berpotensi menjadi limbah hingga 40 persen per kemasan.

"Melalui inisiatif ini, kami memangkas jejak karbon hingga 60 persen pada setiap kemasan cat berukuran 2.5 liter, atas pengurangan rangkaian produksi yaitu mengurangi penggunaan air dan pengurangan energi pada mesin produksi dan juga turut mengurangi potensi limbah," kata Niko melalui keterangannya belum lama ini.

Dia menjelaskan, dimulai dengan memilih stok cat premium dengan warna-warna yang sudah tidak diproduksi kembali dan investaris yang tidak terpakai yang mungkin sudah tua, kering atau dalam kaleng yang penyok. Persediaan yang sudah tidak sesuai spesifikasi biasanya akan dimusnahkan, dievaluasi ulang, dirawat dan formulasinya diperbaiki dan diproduksi dengan standar tinggi yang sama dengan formula cat Mowilex lainnya untuk menciptakan mowilex recycled sehingga secara kualitas telah teruji.

"Cat ini memiliki kadar VOC yang rendah dan tersedia dalam delapan warna pastel yang digemari dan populer dengan hasil akhir matte (tidak kilap) yang mewah. Cat ini diformulasikan untuk bisa digunakan pada area interior dan area eksterior yang tidak terkena sinar matahari langsung," katanya.

Menurut dia, mendaur ulang cat dapat mengurangi dampak lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat. Proses ini juga mengurangi kebutuhan bahan baku baru dan membutuhkan lebih sedikit energi untuk ekstraksi dan produksi.

Sebagai contoh, dengan menggunakan kembali produk cat premium yang sudah ada untuk mowilex recycled, perusahaan menghemat hingga 8 persen air bersih berdasarkan volume, untuk setiap galon cat daur ulang.

Bahkan, penelitian menunjukkan, mendaur ulang satu liter cat dapat menghemat sekitar 26 kWh energi dan mencegah 14 kg CO2 dari udara. Keseluruhan jejak karbon dari Mowilex Recycled berkurang hingga 60 peraen dibandingkan dengan produk cat yang memiliki kualitas dan formulasi yang sama.

"Dengan mengambil kembali dan memproses ulang titanium dioksida dan komponen lainnya dari persediaan cat yang tidak terpakai yang biasanya akan dibuang dan dihancurkan ke pembuangan limbah, kami meminimalkan ekstraksi dan pembuatan bahan baku murni yang intensif energi," ujar dia.

Niko menambahkan, dengan memproduksi cat ramah lingkungan ini dengan bahan dari cat premium yang telah diolah dan belum dipakai, mampu mengurangi jejak karbon dan potensi limbah. "Kami mengeliminasi potensi pemborosan dengan pendekatan produksi yang berfokus pada efisiensi material ini, artinya kami juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 12 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). SDG 12 mendorong konsumsi dan produksi yang berkelanjutan," ujarnya .

Targetnya lanjut dia, termasuk mencegah atau meminimalkan timbulan limbah berbahaya sebagai bagian dari pendekatan yang lebih bersih dan terintegrasi terhadap keseluruhan produksi, dan mengurangi atau menghilangkan perpindahan limbah berbahaya lintas batas.

Kami menawarkan pilihan bagi yang menginginkan produk berkualitas tinggi dengan jejak karbon lebih rendah. Dengan mengolah dan memproses ulang inventaris premium kami yang sudah tidak sesuai spesifikasi secara ekstensif, kami mencegahnya dibuang sebagai limbah," ujar Niko.

Topik Menarik