Sejarah Revolusi Industri 1.0 sampai 4.0, Akankah AI Jadi Ancaman bagi Manusia di Masa Depan?

Sejarah Revolusi Industri 1.0 sampai 4.0, Akankah AI Jadi Ancaman bagi Manusia di Masa Depan?

Travel | BuddyKu | Selasa, 26 September 2023 - 09:10
share

JAKARTA, iNews.id Sejarah revolusi industri 1.0 sampai 4.0 menarik untuk ditelaah. Pada era modern ini, kita hidup berdampingan dengan teknologi yang kian hari makin maju.

Pengertian Revolusi Industri

Menurut Britannica, revolusi industri adalah suatu proses perubahan menuju manufaktur, mulai dari perekonomian sampai ke teknologi. Perubahan ini memperkenalkan cara-cara baru dalam bekerja maupun hidup serta mengubah masyarakat secara menyeluruh. Proses berawal dari Inggris pada abad ke-18 dan menyebar ke belahan dunia lain.

Meskipun sebelumnya istilah ini dibuat oleh sastrawan Prancis, istilah revolusi industri pertama kali dipopulerkan oleh sejarawan ekonomi Inggris, Arnold Toynbee (18521883) untuk menggambarkan perkembangan ekonomi Inggris dari tahun 1760 hingga 1840.

Sejak masa Toynbee, istilah ini telah diterapkan lebih luas sebagai suatu proses transformasi ekonomi dari berbagai periode waktu tertentu. Hal ini menjelaskan mengapa di beberapa wilayah, seperti Cina dan India, baru memulai revolusi industri pertamanya pada abad ke-20. Sementara di wilayah lain, seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat, mulai mengalami revolusi industri kedua pada akhir abad ke-19.

Penjelasan Singkat Tentang Sejarah Revolusi Industri 1.0 sampai 4.0

Revolusi Industri 1.0

Revolusi ini dimulai pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 dan menjadi era revolusi besar-besaran di masa itu dengan adanya perubahan ekonomi, transportasi, manufaktur, dan pertanian. Salah satunya adalah penggunaan tenaga uap dan mekanisasi produksi. Yang awalnya benang dihasilkan oleh roda pemintal, kini bisa diproduksi dengan mesin yang mampu menghasilkan benang 8x lipat lebih banyak dalam satu waktu. Dapat dilihat revolusi ini berganti yang semula menggunakan tenaga otot berubah menggunakan mesin uap. Selain alat penghasil benang, mesin uap di era 1.0 digunakan untuk kapal uap yang hadir kisaran 100 tahun kemudian dan membawa perubahan besar karena manusia dan barang dapat berpindah dalam jarak jauh dengan waktu yang lebih singkat. Semula yang bermula dari manual menjadi otomatisasi menggunakan tenaga mesin.

Revolusi Industri 2.0

Revolusi kedua dimulai pada abad ke-19 dan ke-20 melalui penemuan listrik dan kemajuan transportasi. Di masa itu, listrik berfungsi untuk membantu mengurangi periode produksi suatu mesin menjadi lebih cepat dan lebih efisien. Tenaga listrik mampu mengangkut barang dengan bantuan mesin yang sangat membantu perpindahan. Hal ini, membuat ranah logistik pada abad itu mengalami peningkatan dan lebih maju. Kemudian di tahun 1913 terdapat penemuan ban berjalan yang bisa disebut sebagai mobil. Awalnya, mobil diciptakan dalam satu tempat produksi saja, tapi kemudian produksi mobil bisa dilakukan secara massal dalam satu waktu menggunakan tenaga kerja yang sudah dilatih untuk menekuni bidangnya masing-masing.

Revolusi Industri 3.0

Revolusi ketiga dimulai pada tahun 1970 an di abad ke-20 melalui otomatisasi benda yang menggunakan kontrol program dari komputer dan memori. Sejak diperkenalkannya teknologi ini, seseorang dapat mengotomatiskan seluruh proses produksi tanpa bantuan orang lain. Misalnya, penciptaan robot yang sudah diprogram dan bisa melakukan hal-hal yang manusia biasa lakukan tanpa perlu campur tangan manusia itu sendiri. Pada revolusi 3.0 ini, segala hal mulai dikomputerisasi, terlebih dengan penemuan internet di mana manusia dapat mengakses berbagai informasi dari seluruh dunia menggunakan satu platform dan menganalisis berbagai informasi yang didapatkan, mulai dari sektor perekonomian, manufaktur, dan sebagainya. Era ini bisa disebut sebagai era digital.

Revolusi Industri 4.0

Revolusi 4.0 yang masih berlangsung selayaknya hidup kita saat ini. Dimulai dari penggabungan antara teknologi informasi dan komunikasi menjadi media cyber. Hal ini didasari oleh revolusi 3.0 yang memiliki teknologi komputer dan diperluas dengan koneksi jaringan internet. Perubahan hardware yang semula memiliki ukuran besar menjadi hanya segenggam tangan manusia, seperti komputer yang menjadi tipis, hadirnya laptop yang tipis, dan ponsel pintar genggam. Hal ini menjadi langkah selanjutnya dalam otomatisasi produksi dan menciptakan sistem produksi yang hampir bersifat otonom. Industri 4.0 mempunyai potensi untuk menghasilkan beberapa kemajuan luar biasa di lingkungan pabrik. Contohnya termasuk mesin yang dapat memprediksi kegagalan akan suatu data statis atau mesin yang mampu mengatur sistem logistik menjadi lebih tertata. Dengan era 4.0 yang serba digital dan lahirnya AI ( artificial intelligence ) atau kecerdasan buatan yang mulai menguasai dunia, hal itu semakin menggusur peran manusia yang masih mengandalkan cara-cara kerja konvensional. Apalagi, cara kerja digital ini jauh lebih efisien dalam banyak hal.

Singkatnya, industri 4.0 merupakan terobosan baru dari seluruh lingkungan industri. Digitalisasi manufaktur akan mengubah cara pembuatan dan pendistribusian barang, serta cara memelihara dan menyempurnakan suatu produk. Berdasarkan ini, revolusi industri 4.0 tengah dan akan masih berlangsung untuk beberapa waktu yang akan datang.

Kendati demikian, saat ini sudah makin berkembang kekhawatiran bahwa AI suatu saat dapat mengancam kelangsungan hidup manusia. Salah satu bayangan mengerikan yang terlintas di kepala para ilmuwan adalah ketika AI mampu menjalankan sistem senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya secara otonom.

Begitulah penjelasan singkat mengenai sejarah revolusi industri 1.0 sampai 4.0 yang menunjukkan perkembangan industri dari masa ke masa.

Topik Menarik