Profil Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Pernah Dibom Jepang hingga Jadi Pendaratan Pesawat Tempur
DENPASAR, iNews.id - Profil Bandara I Gusti Ngurah Rai akan dibahas dalam artikel ini. Diketahui jika bandara yang berlokasi di Tuban, Bali Selatan ini menjadi pintu gerbang bagi seluruh wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Dewata.
Bandara Ngurah Rai ini dibangun pada tahun 1930 oleh Departemen Pekerjaan Umum pemerintah kolonial. Kala itu, landasan pacu yang ada memiliki panjang 700 meter, serta melewati ladang dan perkuburan masyarakat Desa Tuban.
Karena lokasinya yang berada di Desa Tuban, maka masyarakat sekitar menyebut bandara ini sebagai Bandara Tuban. Dalam Balipedia menyebutkan, bandara tersebut memiliki perlengkapan yang jauh lebih canggih, seperti telegraf.
Maskapai yang mendarat di landasannya yakni Royal Netherlands Indies Airways. Namun, suasana berubah 180 derajat kala tentara Jepang berhasil masuk ke Tanah Air dan mengusir Belanda.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Pernah Dibom tahun 1942

Bandara Tuban dibom pada tahun 1942 dan dikuasai sepenuhnya oleh tentara Jepang. Setelah itu, mereka menjadikan bandara tersebut sebagai tempat pendaratan pesawat tempur dan pesawat angkutnya.
Usai Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1947, panjang landasan Bandara Ngurah Rai bertambah menjadi 1.200 meter, lebih panjang 500 meter dari sebelumnya. Sekitar dua tahun kemudian, pemerintah membangun gedung yang berisi terminal dan menara pengawas. Namun, menara pengawas yang disediakan tidak memiliki kualitas mumpuni karena sangat sederhana dan terbuat dari kayu. Untuk melakukan komunikasi penerbangan, petugas menggunakan transceiver kode morse.
Bandara Tersibuk kedua Setelah Soekarno-Hatta

Saat ini, Bandara Ngurah Rai menjadi bandara tersibuk kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 2022, Bandara Ngurah Rai telah melayani 12 juta penumpang, baik dari dalam maupun luar negeri.
Terkait nama, Bandara Ngurah Rai diambil dari nama pahlawan nasional asal Bali, yaitu I Gusti Ngurah Rai. Dia memiliki peran penting dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ngurah Rai adalah pendiri dan Panglima Satuan Angkatan Bersenjata pertama di Kepulauan Sunda Kecil.
Dia membentuk pasukan militer dengan 12 kompi dan menjadi sub bagian struktural TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Selain itu, ia juga memimpin pasukan gerilya di pegunungan Bali. Ngurah Rai meninggal pada 20 November 1946 dalam usia 29 tahun. Oleh pemerintah, Ngurah Rai diangkat menjadi Pahlawan Nasional berdasarkan surat Keputusan Presiden Nomor 06 tanggal 9 Agustus tahun 1975.
Itulah profil Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Kalian pernah mendarat di bandara tersebut?.