9 Deretan Pakaian Adat Khas Sumatera Utara, Nomor 1 Paling Populer
MEDAN, iNewsMedan.id - Setiap lokasi memiliki adat, budaya bahkan pakaian adat khasnya masing-masing. Hal itu menjadikan pakaian adat di Sumatera Utara (Sumut) menarik untuk dibahas. Bahkan beberapa baju adat ini sering dipakai sejumlah artis saat resepsi pernikahan.
Sumut menjadi daerah yang paling banyak ditinggi Suku Batak. Namun, ada juga suku naik yang populasi tak kalah dengan Batak seperti Karo, Mandailing Natal, Nias hingga Pakpak.
Banyaknya suku ini tentu menciptakan sebuah budaya yang berbeda-beda. Sehingga tak heran, beberapa pakaian adat mereka pun berbeda.
Tak jarang juga banyak kalangan artis dari Suku Batak dan Mandailing Natal yang memakai baju adat untuk acara pernikahan mereka. Penasaran baju adat apa saja? berikut ulasannya.
Pakaian Adat Sumatera Utara
1. Pakaian Adat Batak Toba
Kehadiran Suku Batak Toba pasti tidak asing lagi di telinga Anda. Suku kini dahulunya banyak tinggal kawasan Danau Toba.
Berpetualang Keindahan Pulau Cangkir, Gunung Picung hingga Hutan Bakau Desa Lontar di Dapoer Ngebul
Suku ini memiliki pakaian adat khusus dari kain yang ditenun. Kain tersebut dikenal dengan nama ulos. Kain ini biasanya dibuat secara tradisonal dengan peralatan tenun. Uniknya kain ini buat dari benang sutra. Ciri khas dari ulos Batak Toba yakni perpaduan warga merah, hitam, emas dan putih.
2. Pakaian Adat Suku Karo
Pakaian Adat Suku Karo (Foto: Istimewa)
Suku ini memiliki kain khas yang disebut uis. Bahan membuat kain ini biasanya dipintal dari kapas. Ciri khas dari uis yang yakni warna dasarnya yang merah.
Biasanya warnanya akan dipadukan dengan benang warna emas dan perak.
3. Pakaian Adat Suku Mandailing
Pakaian Adat Suku Mandailing (Foto: Istimewa)
Pakaian adat Sumatera Utara yang satu ini sering dipakai dalam acara sejumlah artis. Salah satunya Raditya Dika dengan Annisa Aziza yang menggukana baju adat ini untuk prewedding.
Hampir sama dengan Suku Batak Toba, suku ini juga memakai ulos. Namun, ada akresoris tambahan untuk penganti wanita yakni perhiasan yang dipakai di kepala yang disebut bulang. Mirip dengan mahkota, tapi ada bagian yang menjuntai hingga kening.
Sementara untuk mempelai pria penutup kepalanya disebut Ampu. Warna ampu identik dengan hitam ditambahan hiasan emas.
4. Pakaian Adat Suku Pakpak
Warga dari suku ini banyak ditemui di Pakpak Barat dan Dairi. Suku Pakpak memiliki kain khas dengan nama oles. Untuk pakaian wanitanya disebut cimata dan pria bernama borgot. Adapun aksesoris yang dipakai untuk tampil sempurna yakni kalus dari bahan emas dan batu permata. Baju adat suku Sumatera Utara ini dominan dengan warna hitam.
5. Pakaian Adat Suku Nias
Pakaian Adat Suku Nias (Foto: Istimewa)
Suku ini tidak mengusung warna merah sebagai ciri khas dalam baju adat mereka. Suku Nias lebih banyak menggunakan warga kuning emas. Baju adat perempuannya disebut oroba si oli.
Kain baju ini terbuat dari kulit kayu atau blacu warna hitam. Tampilannya, sang wanita akan dilengkapi dengan aksesoris gelang kuningan yang disebut aja kola. Gelang ini beratnya mencapai 100 kg.
6. Pakaian Adat Suku Batak Simalungun
Baju adat Suku Batak Sumalungun menggunaan kain hiou. Corak dari kain ini lebih banyak warna. Namun, warna yang lebih banyak dipakai biasanya bernuansa gelap.
Meski mirip dengan pakaian adat Batak Toba, baju adat suku ini memiliki perbedaan di bagian perlengkapan yang disebut suri-suri.
7. Pakaian Adat Suku Batak Sibolga
Baju adat suku ini terbilang sederhana. Warna bahan yang dipakai yakni gelap. Baju adat ini juga dilengkapi dengan mahkota, penutup kepala hingga kalung.
8. Pakaian Adat Suku Batak Angkola
Diketahui jika Angkola sebenarnya bagian dari suku Batak. Sehingga pakaian adatnya masih berbahan dasar kain ulos. Baju adat suku ini lebih mirip dengan Suku Mandailing Natal.
Perbedaan terlihat pada warna merah dan selendang yang diselempangkan di bagian badannya baju wanita.
9. Pakaian Adat Suku Melayu
Suku Melayu juga tercatat sebagai salah satu penduduk yang banyak menempati Sumatera Utara. Suku ini banyak ditemukan di Medan, Deliserdang dan Tebingtinggi.
Sama dengan baju adat Melayu pada umumnya. Baju kurung dari kain brokat atau kain sutra untuk perempuannnya. Biasanya sebagai penghias ada peniti bahan emas menghiasi tampilan baju mereka. Sementara laki-lakinya memakai penutup kepala yang disebut tengkulok.
Itulah deretan pakaian adat Sumatera Utara. Semoga informasinya bermanfaat.