Sejarah Cilok Bandung, Jajanan Lintas Generasi Paling Digemari

Sejarah Cilok Bandung, Jajanan Lintas Generasi Paling Digemari

Travel | BuddyKu | Minggu, 7 Mei 2023 - 14:32
share

BANDUNG, iNews.id - Bandung dikenal sebagai kota kreatif. Kreativitas warganya tidak sebatas di bidang seni musik dan tari, tetapi juga kuliner.

Kota Bandung yang mayoritas dihuni warga beretnis Sunda, otomatis kultur Sunda sangat mewarnai keseharian, dari bahasa hingga kuliner, baik ringan maupun berat.

Kuliner Sunda yang lezat dan halal, karena mayoritas masyarakat Sunda beragama Islam, sangat digemari orang dari berbagai etnis.

Kuliner asal Kota Bandung, terutama makanan ringan pun telah melanglang ke berbagai kota di Indonesia. Sebut saja batagor yang merupakan akronim dari bakso tahu goreng (batagor).

Kemudian, cilok atau aci dicolok (cilok), aci telor (cilor), kue cubit, baso tahu atau siomay, tahu susu Lembang, bolu susu Lembang, dan lain-lain.

Dari sekian banyak kuliner Bandung yang paling populer, adalah cilok. Cilok merupakan penganan ringan atau jajanan yang paling digemari dari puluhan tahun lalu sampai saat ini.

Dari anak-anak hingga dewasa, menyukai penganan satu ini. Cilok merupakan penganan yang terbuat dari bahan utama tepung tapioka atau kanji alias aci (dalam bahasa Sunda).

Aci diolah sedemikian rupa dan dibentuk bulat seperti bakso. Selain polos tanpa isi, ada juga cilok yang diberi isian lemak sapi atau gajih.

Saat digigit, cilok isian lemak akan terasa gajih sapi lumer di mulut dengan aroma dan rasanya yang khas. Cilok lebih lengkap dan nikmat disantap saat hangat dengan bumbu saus kacang padas, gurih, dan manis.

Tentu masyarakat penasaran dengan sejarah cilok Bandung. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, berikut sejarah cilok Bandung:

1. Awal 1980-an

Sejarah cilok Bandung berawal pada 1980-an. Saat itu, muncul penganan bernama cilok atau aci dicolok. Penganan yang terbuat dari tepung kanji atau aci itu berbentuk bulat.

Saat itu, untuk menyantapnya, cilok dicolok menggunakan sebatang bambu, lalu cilok dicelupkan ke dalam saus kacang.

Penganan ini populer dan digemari anak-anak sekolah, dari SD, SMP, hingga SMA. Sampai saat ini, cilok masih tetap digemari.

Teksturnya kenyal, rasanya gurih, ditambahkan bumbu pelengkap seperti saus kacang dan kecap.

Penamaan cilok ini merupakan bagian dari tradisi orang Sunda untuk memudahkan penyebutan dan memberikan informasi terkait bahan dan teknik menyantap makanan tersebut.

Cilok biasanya dijual sebagai jajanan jalanan oleh pedagang kaki lima dengan menggunakan gerobak kecil yang didorong, sepeda, dan motor.

Pedagang berkeliling menjajakan cilok keluar masuk permukiman warga. Tak sedikit pula yang mangkal di tepi jalan dan sekolah-sekolah.

2. Varian Bumbu

Sejarak cilok Bandung, kini penganan khas Bandung itu tidak hanya bisa dinikmati dengan bumbu kacang, tetapi juga bumbu kering seperti bubuk penyedap rasa, saus, dan kecap.

Cilok dengan bumbu kering ini populer di Tasikmalaya. Tetapi belakangan, para pedagang cilok di Kota Bandung pun menyediakan bumbu kering.

Pedagang menawarkan pembeli menggunakan bumbu kering atau saus kacang. Mereka yang suka bumbu kering, biasanya memilih bumbu itu.

Selain cilok bumbu kering, kini juga populer cilok kuah. Penampilanya mirip dengan bakso. Cilok kuah juga kerap disebut baso aci.

Yang membedakannya dengan cilok hanya dari kuahnya saja. Selain baso aci, dalam satu mangkuk juga terdapat kerupuk ikan, siomay, ceker ayam, dan baso tahu. Bagi yang suka pedas, taburi dengan cabai kering.

Pada awal 2019-an, baso aci atau cilok kuah mulai diperkenalkan oleh para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) Bandung.

Mereka memasarkan cilok kuah atau baso aci lewat online. Namun kini basok aci dijual di berbagai lokasi di Kota Bandung.

Sebut saja Baso Ace Ganteng di Jalan RE Martadinata (Riau), Kota Bandung. Baso Aci Mojok, Jalan Indrayasa, Kota Bandung. Baso Aci Neng Geulis, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung.

Baso Aci Akang Jalan MTC Barat, Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Baso Aci Boedjangan, Jalan Burangrang Nomor 38A, Kota Bandung, dan Baso Aci Mas Jay, Jalan Pahlawan Nomor 43, Cihaur Geulis, Kota Bandung.

3. Resep Cilok

Cara membuat cilok empuk, tidak terlalu sulit dan bisa dibuat kapan saja. Cilok merupakan makanan khas Sunda yang dikenal enak dan mirip dengan bakso.

Cara membuat cilok empuk hanya menggunakan tepung tapioka yang diberi dengan tambahan bumbu pelengkap. Kemudian, dikukus dan disajikan dengan sambal kacang atau saus sambal.

Berikut cara membuatnya:

Bahan:

125 gram tepung terigu
125 gram tepung tapioka
2 batang daun bawang
150 ml air hangat
1/2 sendok teh garam
1/2 sendok teh kaldu bubuk
1/2 sendok teh merica
3 siung bawang putih (haluskan)

Bumbu Kacang:

150 gram kacang tanah goreng
Tumbuk 3 siung bawah putih
7 cabai rawit merah
1 sendok makan gula merah
1 sendok teh asam Jawa
3 lembar daun jeruk
1 sendok makan garam
Saus secukupnya
Sambal secukupnya
Kecap secukupnya
150 ml air

Cara Membuat:

1. Tumis bawang putih dan cabai yang sudah dihaluskan terlebih dahulu. Masukkan asam Jawa, daun jeruk, dan gula merah.

2. Tunggu hingga wangi, lalu tambahkan air dan kacang tanah yang sudah ditumbuk. Tambah garam, koreksi rasa. Tunggu air menyusut, matikan kompor. Sisihkan.

3. Campur tepung terigu, tepung tapioka, daun bawang, garam, kaldu bubuk, merica, dan bawang putih yang sudah dihaluskan.

4. Kemudian tuang sedikit demi sedikit air hangat. Jangan sampai terlalu lembek adonannya.

5. Kemudian, pulung adonan menjadi bulat-bulat. Rebus adonan di air dengan api sedang sampai mengapung.

6. Jika sudah mengapung, angkat. Kukus kembali adonan di dandang selama 10 menit.

7. Ambil bumbu kacang secukupnya, tambahkan saus dan kecap sesuai selera. Beri sedikit air. Tambahkan cilok yang sudah matang. Taburi dengan bawang merah goreng.

8. Cilok bumbu kacang siap dinikmati.

Topik Menarik