5 Berita Populer: Syabda Perkasa Belawa Meninggal Kecelakaan hingga Sapi di Gunungkidul Dihantam Badai Penyakit Ternak
JAKARTA, iNews.id - Pemain muda bulu tangkis sektor tunggal putra, Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia, Senin (20/3/2023). Mobil yang ditumpangi keluarga Syabda mengalami kecelakaan di jalan tol KM 315+200, jalur A Pemalang-Batang.
Diketahui, keluarga Syabda hendak berziarah kepada sang nenek yang baru meninggal dunia. Berita populer lainnya adalah sapi di Gunungkidul Dihantam Badai Penyakit Ternak.
Berikut rangkuman berita populer, Senin (20/3/2023) :
1. Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia karena Kecelakaan
Kabar duka datang dari dunia bulu tangkis Indonesia. Pada Senin (20/3/2023), pemain muda tunggal putra Indonesia, Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia. Diketahui, Syabda mengalami kecelakaan saat perjalanan menuju ke Sragen guna ziarah kepada sang nenek yang baru saja meninggal dunia.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Yuni Kartika, legenda bulu tangkis. Terakhir kali, Syabda tampil di ajang Iran International Challenge 2023 pada awal Februari. Ketika itu, Syabda menjadi juara setelah mengalahkan Justin Hoh dari Malaysia di partai final.
2. Kecelakaan di Tol Pemalang, Pebulu Tangkis Syabda Perkasa Belawa Meninggal di Rumah Sakit
Pada Senin (20/3/2023) dini hari, pebulu tangkis Indonesia Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan tol KM 315+200, jalur A Pemalang-Batang.
Selain Syabda, terdapat satu korban meninggaldunia lainnya. Polisi mengevakuasi lima orang korban kecelakaan lalu lintas berinisial M (49), AS (48), DA (25), TB (11), SPB (Syabda Perkasa Belawa) ke rumah sakit di Pemalang.
Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Achmad Riedwan Preevost mengutarakan, semua korban yang dievakuasi ke rumah sakit adalah penumpang mobil. Satu orang korban berinisial AS meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara satu orang korban lainnya dengan inisial SPB mengalami luka berat, 3 orang lainnya mengalami luka ringan. SPB atau Syabda meninggal dunia setelah dilakukan perawatan medis di rumah sakit.
3. Detik-Detik Kecelakaan yang Tewaskan Syabda Perkasa Belawa dan Sang Ibu
Kecelakaan maut terjadi di jalan tol KM 315 + 200 A, Desa Petanjungan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang, Senin (20/3/2023) dini hari. Akibat kecelakaan tersebut, dua orang tewas, yaitu Syabda Perkasa Belawa (22) yang merupakan pebulu tangkis nasional dan Anik Sulistyowati (48), ibu dari Syabda.
Korban tewas diakibatkan mengalami luka berat di bagian kepala. Sementara tiga korban lainnya mengalami luka-luka dan dalam perawatan di Rumah Sakit Islam Pemalang. Mobil Toyota Camry bernopol B-1824-KBN yang ditumpangi keluarga Syabda menabrak Truk Colt Diesel bernopol AG-8711-V yang melaju searah di depannya.
Menurut saksi di lokasi kejadian, mobil Toyota Camry melaju dari arah barat ke timur di lajur kiri dengan kecepatan di atas rata-rata. Sesampainya di lokasi kejadian, diduga sopir dalam kondisi mengantuk sehingga menubruk kendaraan truk yang melaju searah di depannya.
4. Fakta Kecelakaan Syabda Perkasa Belawa di Tol Pemalang
Kecelakaan maut terjadi di jalan tol KM 315+200, jalur A Pemalang-Batang, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Senin (20/3/2023) dini hari. Pebulu tangkis Indonesia Syabda Perkasa Belawa menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan tersebut.
Hari Kedua Harmoni Global di Riyadh, Saly Yuniar hingga Pertunjukan Akrobatik Hipnotis Pengunjung
Berikut fakta kecelakaan tersebut, mobil yang ditumpangi keluarga Syabda membentur truk, polisi mengevakuasi 5 korban, Syabda sempat dibawa ke rumah sakit, seluruh korban berada di Rumah Sakit Islam Pemalang, Polres Pemalang melakukan olah TKP hingga memeriksa sejumlah saksi.
5. Dihantam Badai Penyakit Ternak, Sapi Gunungkidul Tak Laku
Peternak sapi di Kabupaten Gunungkidul mengeluhkan sepinya jual beli ternak khususnya sapi. Sejak ada penyakit antraks, kuku dan mulut (PKM),saat ini muncul lagi penyakit Lumpy Skin diseases (LSD) yang menyerang ternak.
Hal tersebut membuat harga sapi turun dan aktivitas pasar sepi. Adanya tiga penyakit itu membuat peternak dan pedagang sapi tidak bisa berkutik. Mereka memilih menahan ternak dan tidak membawa ke pasar.
Ini karena takut tidak laku dan tertular penyakit. Penyakit antraks sempat membuat harga sapi terpuruk. Saat harga sapi hampir pulih, lalu muncul penyakit mulut dan kuku. Belakangan ada lagi penyakit LSD. Peternak pun semakin terjepit lantaran untuk memelihara sapi biayanya melonjak.