Sejarah PO AKAS Group, dari Bengkel Senjata Pejuang Kemerdekaan Jadi Penguasa Bus di Jawa Timur

Sejarah PO AKAS Group, dari Bengkel Senjata Pejuang Kemerdekaan Jadi Penguasa Bus di Jawa Timur

Travel | BuddyKu | Senin, 6 Maret 2023 - 13:19
share

JAKARTA, iNews.id AKAS Group merupakan tempat bernaungnya banyak perusahaan otobus (PO) berasal dari Probolinggo, Jawa Timur. Itu tercipta setelah sang pemilik, H Karman Amat membagi perusahaan kepada keempat anaknya.

AKAS sendiri memiliki kepanjangan Ali Karman Amat Sekeluarga, yang merupakan sebuah PO bus di masa lalu. Bagaimana sejarah PO AKAS Group dibangun?

H Karman merintis usahanya dari membuka bengkel pada 1934. Uniknya bengkel tersebut juga digunakan mereparasi senjata para pejuang kemerdekaan.

Setelah Indonesia merdeka, fungsi bengkel mengalami perubahan. Pada 1951, H Karman Amat mengoperasikan angkutan truk untuk mengantar penumpang sekaligus mengangkut paket dan surat ke Probolinggo, Sukapura, dan Krucil.

Akhirnya, H Karman mulai mengoperasikan bus milik sendiri yang bodinya terbuat dari kayu dan berbahan bakar bensin. Secara resmi PO AKAS berdiri dengan Akta notaris Sie Kwan Ho No. 11 pada tanggal 23 Maret 1956, dengan bentuk perseroan komanditer (CV).

PO AKAS terus berkembang dengan bertambahnya jumlah armada dan trayek yang dilayaninya juga semakin meningkat. Sehingga dalam pengelolaannya dibagi menjadi AKAS I, AKAS II, AKAS III, dan AKAS IV, dengan trayek yang berbeda bedar, diantaranya:

1. PO AKAS I

Harsono merupakan anak pertama dari H Karman Amat. Ketika menikah diberikan hadiah 40 bus lalu dikembangkan menjadi AKAS I. PO ini memiliki bus yang memiliki ciri khas warna abu-abu pada tulisan AKAS dan penamaan A K A S dipisah.

2. PO AKAS II

width=560

AKAS II dipimpin Pak Hartoyo atau lebih dikenal dengan Pak Tingok yang diberi 42 bus oleh ayahnya, H Karman Amat sebagai hadiah pernikahan. Bus ini menggunakan warna dasar putih dengan garis-garis hitam, merah, kuning.

Kemudian usaha ini juga terbagi menjadi AKAS AG (AKAS Green - Pariwisata), AKAS ASRI (AKAP), serta AKAS NNR (Nola Nike Roy) yang kini menjadi AKAS N1 (Nike 1 - Pariwisata) dan AKAS NR (Nora Roy - Pariwisata)

3. PO AKAS III

width=560

PO ini dikelola oleh Ali, yang merupakan saudara ipar dari H Karman Amat. Ali merupakan suami dari Ibu Sunarni. Bus ini identik dengan bodi ungu menggunakan nama Anggun Krida dan Kurnia Jaya untuk trayek Surabaya - Banyuwangi.

4. PO AKAS IV

width=560

H Karman Amat memberikan hadiah 22 bus kepada Eddy Hariadi yang merupakan anak keempat atau bungsu. Tulisan AKAS juga digandeng seperti pada AKAS II, dan perusahaan otobus ini juga terus berkembang dengan melakukan peremajaan bus.

Sebagai anak terakhir, Eddy disepakati menjadi pengurus trayek untuk seluruh bus di bawah naungan AKAS Group. Sementara AKAS IV sendiri memiliki trayek Banyuwangi-Probolinggo, Banyuwangi-Semarang, Banyuwangi-Madura, Surabaya-Denpasar, Malang-Denpasar, dan Probolinggo-Semarang.

AKAS IV juga memiliki anak perusahaan lainnya seperti PO AKAS Mila Sejahtera yang melayani perjalanan Banyuwangi-Jember-Solo-Yogyakarta. Mila sendiri merupakan singkatan dari Menuju Indonesia Lancar Angkutan.

Topik Menarik