4 Perbedaan Minyak Sayur dan Minyak Goreng, Jenis hingga Kandungannya
JAKARTA Perbedaan minyak sayur dan minyak goreng menjadi pertanyaan para ibu rumah tangga. Sekilas, mungkin Anda kesulitan membedakan berbagai jenis minyak lantaran warna yang mirip serta fungsi yang sama untuk memasak. Padahal jika diamati lebih dalam, ada banyak sekali jenis minyak yang bisa dipilih karena beragam sifat yang berbeda.
Nah, kali ini Anda akan mengetahui perbedaan minyak goreng (kelapa sawit) dan minyak sayur (nabati). Yang harus digarisbawahi, tidak semua minyak sayur bisa digunakan untuk menggoreng. Namun, minyak goreng bisa berupa minyak sayur. Berikut perbedaan keduanya, dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (22/2/2023).
1. Perbedaan Jenisnya
Minyak sayur adalah lemak yang diekstraksi dari buah-buahan, biasanya bijinya. Minyak goreng juga sebenarnya dapat digolongkan sebagai minyak nabati. Namun, istilah "minyak sayur" sering digunakan untuk menggambarkan minyak yang cair pada suhu kamar. Minyak goreng, di sisi lain, berbentuk semi-padat pada suhu kamar.
Jangan Lewatkan Keseruan Meet N Greet KIKO & LOLA, Sabtu 2 November 2024 di Indocomtech ICE BSD
Beberapa jenis minyak sayur yang paling populer adalah minyak bunga matahari, zaitun, kacang tanah, jagung, dan biji kapas.
Minyak kelapa sawit dapat terdiri dari tiga jenis, tergantung dari bagian mana dari buah kelapa sawit yang diambil. Apa yang kita sebut minyak sawit diekstraksi dari buah sawit. Minyak inti sawit adalah minyak yang dihasilkan dari biji sawit atau batu.
2. Perbedaan dari Segi Tampilan
Minyak goreng alami bisa memiliki rona merah karena tingkat pigmen beta-karotennya. Namun, minyak goreng kehilangan beta-karoten setelah proses pemurnian dan menjadi kuning bening seperti minyak nabati.
Seperti disebutkan sebelumnya, minyak goreng berbentuk setengah padat pada suhu kamar, sedangkan minyak sayur berbentuk cair.
3. Perbedaan Rasa dan Kegunaan
Minyak sayur bersifat serbaguna dan dapat digunakan sebagai bahan dalam sebagian besar masakan. Minyak sayur dan minyak goreng dapat digunakan dalam masakan untuk menambah tekstur, rasa, dan kalori.
Selain di dapur, minyak goreng juga digunakan dalam produksi berbagai produk kosmetik dan kebersihan, serta biofuel.
Dari minyak nabati, minyak zaitun juga banyak digunakan dalam produksi kosmetik, sedangkan minyak bunga matahari bisa digunakan untuk membuat biofuel.
Karena teksturnya yang padat, minyak goreng terkadang digunakan untuk menggantikan mentega dalam pembuatan kue.
4. Kandungan Nutrisi
Minyak goreng sangat tinggi kalori, karena seluruhnya terdiri dari lemak. Meskipun komposisi makronutrien dari kedua minyak ini sangat mirip, hal yang sama tidak berlaku untuk komposisi lemaknya. Semakin banyak lemak jenuh yang dikandung minyak, semakin padat teksturnya pada suhu kamar.
Jenis lemak utama yang terdapat pada minyak goreng adalah lemak jenuh, diikuti oleh lemak tak jenuh tunggal. Lemak dalam minyak goreng terdiri dari 51% lemak jenuh, 39% lemak tak jenuh tunggal, dan hanya 10% lemak tak jenuh ganda.
Di sisi lain, minyak sayur utamanya terdiri dari lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda. Lemak yang terdapat dalam minyak sayur terdiri dari 50% lemak tak jenuh tunggal, 35% lemak tak jenuh ganda, dan hanya 15% lemak jenuh.
(tsa)